Duality of mind

Kamis, 24 November 2011

『ARKHELISM』Sujk [ex.Deluhi] project

mina san dah pada tau kan?? kan?? kan?? klo Sujk selingkuhan eike punya project solo album??
album yang akan di kasih judul 『ARKHELISM』 ini bakal rilis tanggal 7 bulan desember 2011. bentar lagi noh. project solo albumnya Sujk ini dibantu sama beberapa musisi, termasuk dari mantan [TwT] memba deluhi itu sendiri, Juri, Leda, dan Aggy.

ini saya mau share beberapa priviewnya. trust me, this is must be a great album >__<d masih kerasa sih nuansa deluhinya.  apalagi yang part gitarnya leda. heeu.. mancaab.. XDd
lets cekidot..



DOLL [Sujk - ex. Deluhi]



Vocal : Kihiro
Guitar : Leda
Bass : Leda
Drum : Sujk

kaya yang saya bilang tadi, di sini kerasa masih kerasa nuansa Deluhinya. ya jelas, karena ada leda di bagian gitar dan Bass. bass?? hu um bass. jangan kaget, dulu waktu masih di galneryus kan leda bassist. XD aww... pokoknya Leda ga ada matinya dah, alaaamaaakk.. ledaaa.. kereeen pisan sih dirimu.. anaknya siapa sih(??) >__< tapi ini cuma prieview sih, saya harap ada part solo bass di lagu ini. pengen denger solo bass'nya leda. saya juga setuju sama salah satu org yang coment, klo vokalnya Kihiro disini kaya mix antara Juri [ex deluhi] sama Ryoga [Born]. yaaah.. keren lah pokoknya.


The left hook of Waccha [Sujk - ex. Deluhi]



Drums and programming : Sujk

saya pernah bilang kan ya, di salah satu postingan tentang hewan piaraan jrocker, klo Sujk itu sayang banget sama Waccha. buat yang ga tau siapa itu wacha, saya kasih tau nih ya. waccha itu anaknya Sujk kucing peliharaannya Sujk. bener-bener dah, saking sayangnya sampe dibuat judul lagu. =3=)
saya kira lagunya kek apa gitu, ato waccha ikut ngeong2 di lagunya(??) ternyata tidak XDa
ini cuma instrumen doank, lebih tepatnya ini drum solo part di blitzkrieg DVD konser. saya ada DVDnya, jadi saya yakin seyakin-yakinnya XDd. pantesan pas pertama denger itu kaya ga asing.
okee, kita tinggalkan cakar kiri waccha dan beralih ke preview selanjutnya.


One's weakness [Sujk - ex. Deluhi]



Vocals : Juri
Guitars : Tatsuaki Sakai
Bass : 燿 (摩天楼オペラ)/ Yo [Matenrou opera]
Drums : Sujk

klo di lagu ini agak beda, kayak ada yang kurang gituu, maybe karena part gitarnya bukan leda kali ya .__.
no madder woot.. judulnya saya bisa dengerin lagi screamnya akang juri. >___< dan dari semua preview saya paling suka lagu ini, entah kenapa. XDd pokoknya, ah~ pertama denger langsung doki-doki denger suaranya kakanda juri. di lagu ini nyempil(??) bassistnya matenrou opera, itu yang paling cakep itu looh XD *dhuuaaggh*  



nah~ baru priviewnya aja udah mantab gitu, gimana full'nya >__< saya ga sabaaar, padahal tanggal 7 sebentar lagi. semoga ke depannya mereka bikin band lagi. terserah dah klo namanya bukan deluhi ato mereka bikin band yang beda-beda, yang penting personilnya ada Juri, Sujk, dan Leda. klo bisa sih mereka kumpul jadi satu band. *banyak maunya*
yah, mari kita berdoa bersama-sama semoga kita masih terus bisa denger karya mereka ^^d

jam sudah menunjukan 3:26AM ketika saya selesain ni postingan. waktunya untuk tidur. XDd

jaa mata, minna.. ^^)/
                   

Jumat, 18 November 2011

back to winter [back to december songfic]

title : back to winter [back to december songfic]
author : Shinji Ai a.k.a Axel shinji
genre : fluff, romance, MxM, OOC
fandom : screw
pair : Kazuki x Yuuto :')
background song : back to december [taylor swift]

an :ini songfict kedua saya, setelah gemini alicenine :D pada tau kan lagunya taylor swift yg back to december itu?
it's just my imajination, but I'm so happy if my story come true X'D

~~ 和己の愛 ~~

I'm so glad you made time to see me. How's life? Tell me, how's your family?
I haven't seen them in a while
You've been good, busier than ever. We small talk, work and the weather

dengan sabar aku menunggu seseorang di taman ini, sendiri.  tak terasa sudah hampir musim dingin kedua kulewati tanpanya, dan akhirnya hari ini kesempatan itu datang juga. sosok yang kutunggu akhirnya datang. ia memakai kemeja kotak berwarna biru, dan sebuah kacamata besar. kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, menyimpulkan sebuah senyuman yang ia lemparkan padaku dari kejauhan. senyum khas darinya yang aku rindukan.

jantungku berdetak tak karuan ketika ia semakin mendekat, dan akhirnya sosoknya benar-benar dihadapanku saat ini. rasanya air mataku hampir tumpah, ketika melihat sosoknya yang begitu nyata dihadapanku.

“apa kabar, yuu? senang bisa bertemu denganmu lagi.”

“aku baik, terima kasih banyak ya kazuki, kau masih mau menemuiku. padahal kau pasti sibuk sekali ya sekarang.”
aku berusaha bersikap sebiasa mungkin, walaupun sulit. ya, bagaimana bisa aku bersikap biasa saja, padahal tidak? jantungku ini berdebar keras sekali,melihat senyumnya itu. jika bisa, mungkin aku sudah memeluknya seerat mungkin, dan mengatakan betapa aku merindukannya, betapa aku menyesal meninggalkannya. tapi aku terlalu malu, dan mungkin tak pantas untuk mengatakannya. aku tak pantas untuknya, aku tak pantas untuk orang yang pernah kusakiti.

“yah~ begitulah, aku baru tahu kalau jadi leader itu tidak mudah ya. hahah..”

“ya memang begitu. oya, bagaimana kabar keponakanmu itu? yang kau bawa saat kita membuat genei no kusari dulu.”

“oh, tentu saja sudah besar yuu, tapi tingginya belum melampauiku. mungkin 5 tahun lagi, ah, tidak.. tidak.. jangan sampai dia melebihi tinggiku.”

tanpa sadar aku tersenyum mendengar jawabannya. ia masih seperti dulu, banyak bicara, pandai melucu, dan atraktif. berbeda sekali denganku yang pemalu. aku terus menatapnya yang masih berceloteh tentang dirinya sekarang, dan band yang kutinggalkan.

“ya, seperti itu. dan kau masih ingat saat terakhir kali aku menciummu di panggung?”

DEGG

jantungku berhenti sepersekian detik saat mendengarnya mengatakan itu. tentu saja aku ingat, dan...



~~flash back~~

how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

hangat sekali dekapannya, melebihi dekapan hangat sebatas teman. membuatku nyaman, dan setidaknya sedikit mengurangi beban pikiranku. aku terlalu lelah, tertekan, dan aku rasa aku tak bisa bertahan dengan keadaan seperti ini.

“yuu chan~ kau kenapa? kau bisa ceritakan semuanya padaku kan? tak perlu menyimpan semuanya sendiri seperti ini.”

aku menarik nafas panjang, menyeka air mataku dengan kasar. aku pasti terlihat bodoh sekali dihadapannya. ia satu-satunya yang pernah melihatku menangis. sebelumnya tak ada yang pernah melihatku sekacau ini. karena aku selalu dengan baik menyimpan perasaan, dan semua keluh kesahku sendiri. entah kenapa, aku enggan menceritakannya bahkan kepada Byou, teman terdekatku.
“aku tak apa-apa kaz. hanya lelah.” aku menunduk, menyembunyikan air mataku yang entah mengapa tak bisa berhenti di hadapannya.

“kau yakin?” ia meraih daguku, mensejajarkan pandangan matanya dengan mataku. sekilas aku melihat raut wajahnya yang begitu khawatir dengan keadaanku.

“iya!!” kutepis tangannya dengn kasar, dan aku alihkan pandangan mataku.

“jangan bohong yuu. kau sampai menangis seperti ini. aku pikir selama ini kau baik-baik saja, kau selalu—“

“tertawa? tersenyum? iya? karena aku menyembunyikannya. aku tak ingin siapapun mengetahuinya termasuk kau.”

“tapi kenapa?”

pertanyaan yang tak akan bisa kujawab. aku sendiri tak tahu kenapa. aku memang seperti ini, di balik semua senyum manisku tersembunyi sifat keras kepala dan keinginan kuat yang tak pernah kutunjukan pada siapapun.

“sudahlah, tak perlu bahas tentang aku, kau sendiri mau apa malam-malam begini datang ke tempatku?”

“entahlah, rasanya ingin saja datang kemari”

“…..”

You gave me roses, and I left them there to die

“sebenarnya, aku dapat firasat buruk tentangmu yuu~”

“firasat buruk apa? aku baik-baik saja.”

“apa mungkin orang yang menangis dan terlihat kacau seperti ini baik-baik saja?!”

matanya menyapu seluruh tubuhku dari atas sampai bawah, dan seolah menuntut penjelasan atas apa yang terjadi denganku. satu hal yang tak kumengerti, bagaimana bisa ia mendapat firasat tentang aku? apa ia memikirkanku terlalu dalam sampai bisa mengetahui kalau aku sedang tidak baik-baik saja? ia mencintaiku? mungkin? aku tak tahu, dan aku tak mau memikirkan itu. keadaan ini sudah cukup membuatku tertekan, dan aku tak ingin lagi menambah beban pikiranku. aku ingin bebas.

“aku tak mengerti denganmu, kau seolah berjalan sendiri ya? lihatlah sekelilingmu. ada banyak orang-orang yang peduli padamu, termasuk aku yuu. aku men—“

“aku butuh istirahat kaz, lebih baik kau pulang sekarang.”

You gave me all your love, and all I gave you was goodbye

Di musim dingin ini, live terakhirku bersama mereka akhirnya selesai. setelah ini, aku bukan lagi bagian dari mereka. akhirnya kudapatkan kebebasan yang kudambakan. aku memutuskan keluar atas alasan yang tak bisa kujelaskan. aku tahu ini mengecewakan banyak pihak, namun aku ingin yang terbaik untukku. dan aku pikir suatu saat mereka pasti akan mengerti keputusanku.

aku sedang membereskan bassku ketika kazuki datang menghampiri. “yuu chan~ ada hal yang ingin kukatakan padamu.”

“ya, katakanlah.” jawabku santai, dan tak beralih dari bassku yang sedang kubereskan.

“aku mencintaimu, yuu. aku tak peduli lagi jika kau mau meninggalkan kami, tapi bisakah kau tetap bersamaku?”

aktifitasku berhenti seketika saat mendengar pernyataannya. aku pun selama ini merasa ia menyimpan perasaan lebih padaku. apalagi tadi ia sempat mengecup bibirku saat live, dan itu ternyata bukan fanservice biasa rupanya.

“terima kasih kaz, tapi aku rasa…”

aku diam sejenak, sebenernya tak tahu harus mengatakan apa. tetapi ia kemudian mendekatiku, dan tersenyum. aku tak tahu bagaimana perasaannya saat itu, tapi wajahnya begitu tenang.

“tak apa yuu. aku mengerti. jaga dirimu baik-baik ya” ia berlalu kemudian. melambaikan tangannya padaku sambil terus berjalan menjauh membelakangiku. saat itu, aku baru merasakan takut, takut kehilangan sosoknya yang selalu menemaniku 3 tahun belakangan. musim dingin kali ini pun akan terasa lebih dingin.

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and change my own mind

aku tidak pernah tenang setelah musim dingin itu berlalu. aku begitu memikirkannya, kazuki. ia terasa begitu berarti setelah ia benar-benar pergi dari sisiku. bukan salahnya, akulah yang menjauh darinya, keinginanku.
tanpa ia tahu, aku selalu mengikutinya. melihat bagaimana ia setelah aku tak lagi bersamanya. tapi, ia tak terlihat seolah kehilangan aku, ia baik-baik saja tanpa aku. sedangkan aku disini, menyesalinya. kebebasan yang aku dapat nyatanya tak berarti apa-apa. aku justru merasa kehilangan sesuatu yang lebih besar yang tak pernah ku bayangkan. merasakan sesuatu yang terasa sakit, melihatnya tersenyum disana, tanpa aku disisinya.

Then I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side

kenangan musim panas yang bergulir di dalam benakku, menorehkan luka yang lebih dalam. bagaimana ia mewarnai hari-hariku. dan saat ini, aku hanya bisa mengenang dan melihatnya tertawa dari sisi yang tak pernah ia bayangkan. aku merasa kesepian, sekalipun  aku berada di tempat keramaian.

I miss your skin, your sweet smile, So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

hingga akhirnya aku jatuh sakit. sakit luar biasa yang pernah kurasakan. aku begitu merindukan bagaimana ia menenangkanku dalam dekapannya saat itu, aku juga merindukan tawanya dan senyumnya, yang membuatku semakin sakit. ia hanya berwujud angan-angan tak nyata yang tak bisa kurengkuh, yang tak bisa ku peluk untuk menghangatkanku. penawar segala sakitku itu tak nyata. tangan halusnya tak lagi menyeka air mataku yang mengalir deras. inikah hukuman bagiku yang telah menyakitinya?


These days, I haven't been sleeping
Staying up, playing back myself leaving
When your birthday passed, and I didn't call

hidup berdampingan dengan rasa sakit bukanlah perkara mudah, namun akhirnya aku terbiasa. hingga waktu bergulir dengan cepat membawaku ke musim panas kedua, setelah perpisahan itu. malam ini aku terjaga, memikirkan hari esok. 5 agustus, ulang tahunnya.
aku ingin sekali mengucapkannya dengan mengirimkan email, kebetulan aku masih menyimpan email pribadinya. lama aku hanya terpaku menatap layar ponselku. menyusun kalimat berulang-ulang, hingga akhirnya hanya bertuliskanお誕生日おめでとう,和己。

 masih ada perasaan ragu saat akan mengirimkan email singkat itu. apa mungkin ia masih mengingatku? bagaimana reaksinya nanti? berbagai macam kemungkinan-kemungkinan itu membuat kepalaku sakit, hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengucapkan apapun padanya di hari ulang tahunnya. karena aku yakin, ia tidak akan mengingatku.

~~flash back end~~

I'd go back in time and change it, but I can't
I go back to December, turn around and change my own mind

tentu saja aku ingat, dan seketika membuat sesuatu dalam dadaku bergolak. serentetan kenangan itu berputar kembali dalam kepalaku. berbagai macam perasan merayapi hatiku, terutama perasaan bersalah. jika bisa, tentu aku akan mengubah semuanya. kembali ke masa itu dan mengubahnya menjadi lebih baik. sayangnya tak ada kesempatan bagiku memperbaiki semuanya. aku tak sadar mataku mulai berembun, hingga sentuhan jari-jari kazuki yang menyekanya dari pipiku.

“kenapa, yuu chan?”

“tidak apa-apa, aku hanya..”

aku hanya ingin mencoba memperbaiki semuanya, jika aku punya kesempatan kazuki. aku ingin katakan bahwa aku menyesal dengan apa yang sudah terjadi di masa lalu. tapi semua keinginanku itu hanya bergema dalam kepalaku. aku terlalu takut mengatakannya. aku takut kau tak lagi menyimpam mawar yang pernah kau berikan padaku.

Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December

tapi setidaknya, ada satu kata yang harus kukatakan padanya. satu kata yang kurasa tak mengenal kata terlambat. satu kata yang memang menjadi tujuanku bertemu dengannya hari ini.

"aku hanya ingin meminta maaf padamu, kaz..”

“maaf? untuk apa?”

“maaf untuk semua yang pernah terjadi, aku menyesal.”

“aku tak mengerti maksudmu yuu chan..”

rasa sakit itu terasa semakin dalam saat aku menyadari ia benar-benar melupakan semua yang pernah terjadi. harusnya aku sudah bisa menebaknya kan? selama ini ia tampak baik-baik saja tanpa aku. ya, aku rasa sudah cukup. ini akan jadi pertemuanku yang terakhir dengannya.

“kazuki, aku harus kembali. senang bisa bertemu denganmu hari ini.” aku membungkukan badanku, lalu kemudian berbalik meninggalkannya, tanpa melihat wajahnya sedikitpun. langkahku mulai menjauh, dan ia sepertinya tak bergeming.

“yuu chan..”

aku berhenti dan mematung seketika, jantungku berdetak lebih cepat saat ia memanggil namaku.

“aku tak akan membiarkanmu pergi untuk yang kedua kalinya, tidak akan..”

tangannya sudah merengkuh jari-jariku saat aku menoleh ke arah samping. tak ada yang bisa kukatakan. aku menjatuhkan diriku ke dalam hangat dekapannya yang aku rindukan. aku berjanji, tak akan lagi pergi darinya, akan kuperbaiki semuanya, dan tak ada kata terlambat.

~owari~

 






hadeh..berantakan keknya ni cerita. au dah pokoknya bgitu dah..
kritikan, saran, koreksi, are wellcome.. jadilah reader yg baik dengan mendukung author XD