tittle : Sakura [under sakura trees]
author : shinji ai
rating : M
genre : angst, romance, shonen ai, BL, Yaoi dan sejenisnya.
Fandom : alice nine, the gazette.
pair : Saga x Shou, Tora x Shou
BGM : Daizy stripper - twilight
Disclaimer :story line is mine..!! alice nine is not mine.. -___-")
an: background cerita dijaman edo. jaman dahulu kala, waktu geisha masih ada yg laki-laki.
author pake bahasa yg rada sotoy, cerita garing, dsb.. mohon dimaklumi xD
happy
reading and enjoy...!! coment after reading please.. oya, dan amat
sangat dianjurkan mendengarkan Background song waktu membaca.. XDd
~~~~~~~~
「願えるのなら桜の木の下で春に死にたい」
[ I want to die under the sakura tree in spring]d
kabut
yang turun di pagi buta tampak lebih pekat dari biasanya. seolah
menyiratkan pertanda buruk yang akan terjadi. walau berwarna putih
bersih, namun kabut bisa membuat seseorang buta arah dan tersesat.
seperti halnya Shou dan Saga yang sedang tersesat dalam kabut nasib
mereka. tanpa mereka sadari, takdir telah mengintai dan menyiapkan
sebuah akhir yang pantas untuk mereka.
hamparan
pemandangan yang tersaji di depan matanya terasa begitu pedih. bagai
melihat kobaran api dengan kepulan asap yang menyerang kedua bola
matanya hingga terasa begitu perih. yang sebenarnya, adalah hatinya
sendiri yang sedang terbakar. tersulut oleh takdir yang menyibak tirai
sandiwara. menelanjangi kebenaran hati yang selama ini luput dari
pandangan. walau terbakar, namun hati itu tak mati. tetap hidup dengan
rasa perih dan sakit yang begitu menyiksanya sampai nafas terakhirnya.
kebaikan dan pengorbanannya terbayar dengan air mata dan goresan luka
yang tak akan kering seumur hidupnya.
Tora tertegun begitu
lama memandangi shou yang terlelap dalam dekapan saga. wajah polos itu
tampak begitu damai dan jujur. ia sangat kecewa karena selama ini yang
ia lihat hanyalah topeng, wajah aslinya tersimpan begitu rapat dan hanya
terlihat untuk seseorang yang dikehendakinya. dan seseorang itu
bukanlah dirinya. Aoi yang sedang mendampinginya bermaksud masuk, namun
dengan isyarat tangan, tora melarangnya.
“biarkan, aku akan menunggunya disini. sampai mereka terbangun.”
aoi
mengangguk, dengan perlahan ia menggeser pintu kayu kamar shou. ia
menggesernya sepelan mungkin, agar tak menimbulkan bunyi yang membuat
mereka terbangun.
tepat di depan kamar shou, tora
menunggu. ia benar-benar tak mengerti, apa ia pernah berbuat kesalahan
hingga harus menelan pahitnya penghianatan. ia bahkan rela hidup
terpisah dan jauh dari keluarga besarnya, hanya demi Shou. namun yang ia
dapatkan hanya sebuah tikaman yang tak pernah ia duga. dua orang yang
pernah ia selamatkan hidupnya, kini membunuhnya perlahan dengan kasat
mata.
.....
silahkan lanjut ke
sini