Duality of mind

Senin, 28 Mei 2012

Tampilan baru~

tampilan baru blog sayaaaa~ 

gimana?? gimana?? bagus ga?? 

silahkan tebak, piku siapa yg saya pake buat header itu.. nanti yang menang saya kasih ucapan selamat xD
*disambit massal*

w w w~ saya bosenan, dan berhubung sinyal lancar jadi saya utak-utik dah. dan hasilnya bisa diliat sendiri.
saya ga pake css/html macem2.. saya cuma ubah2 setingan darisononya. saya gaptek.. DX

klo tampilan kemaren saya ngambil theme yang rada dark, sekarang saya pake theme yang terang-terang dah. kesian gelap-gelapan mulu(?) gak cuma tampilan, tapi playlist pun saya rombak semua.
playlist yang sekarang pun lagunya menyesuaikan sama temanya [LOL maksa banget ni author]
walaupun tetep ada lagu yang sedikit horor~ karena pada dasarnya saya lebih suka lagu yang dark gitu timbang lagu yg ceria [author suram~] paling yg horor cuma lagunya

malice mizer 

Moi dix mois

D

sama Matenrou opera


selebihnya lagu-lagu dari papa gakuto, 
[gackt]

Satsuki, 

vistlip, dll yang aman untuk konsumsi(?)

err~ tapi keknya banyak horornya malah.. XDa

oya, tadi di twit juga beberapa jrocker sempet ngetwit klo ada gempa.. >w<)
sempet kuatir, tapi keknya semua baik-baik aja. yah semoga begitu, soalnya hari ini juki suami aye terbang ke london buat europe tour.. sukses buat tournya ya akang, istrimu menanti disini(??)


selain itu saya juga mau bilang, klo tulisan diatas saya hapus. saya musti cari reseller baru, jadi untuk sementara saya ga bisa nerima orderan m(_ _)m

yak~ segitu aja.. updet kilat sebelum tidur~

bai bai...


Senin, 14 Mei 2012

my favourite bassist

ya.. entri yg ini melanjutkan entri yg kemaren~ my favourite bassist dechu~~
langsung saja kita mulee... *gelar karpet ijo*

1. Yuuto / Miyagi Isamu [ex screw]

Yuuto [ex Screw]


Miyagi Isamu [Black///Run]

yak, bassist imut yg rada geblek ini emang top dah maen bassnya.. cuman permainan bassnya dia yg nyantol banget-bangetan di kuping sayah sejak pertama kalinya denger lagu screw yg judulnya death door.. err~ senyumnya juga sih.. XD dan dialah sebenernya alasan saya suka sama musik screw. ga bermaksud ngebanding-bandingin, tapi emang saya lebih suka musik screw jamannya Yuu daripada yg sekarang. jaman Yuu tuh musiknya lebih dark, lebih emosional, ah susah dah jelasinnya. dan saya yakin-seyakin-yakinnya, Yuuto sebenernya ada andil banyak di musik screw, silahkan dengar dan bedakan sendiri antara album X-Rays sama Duality.

ok, bek to Yuuto, suara bass Yuuto paporit saya ada di lagu drastic slaver~ bagian solo bassnya tuh ya.. aduh, membetot-betot hatiku(???) dari awal sampe akhir lagu suara bassnya kedengeran, ga timbul kelelep tenggelam. pokoknya sukii daah.. oya, selain itu part solo bass di lagu vanquish juga keren. liar banget(??).

please coma back to Vikei Yuu chan.. please.. Leda lagi butuh bassit noh!! *pitnah*

recomend song : Drastic slaver, Vanquish, Raging blood, Black monster,


2. Tsunehito [D]


yak~ dengan amat sangat berat badan hati, saya harus mengakui klo sebenernya saya cinta sama Tsunehito, permainan bassnya loh bukan orangnya. klo sama orangnya mah saya rada sensi LOL *digaplok tsune chan* abisan dia tu genit noh, suka nempel2 sama Hide zou =w=) *cemburu menguras jamban*

yasu sodara-sodara sebangsa tanah sebangsa air, kita lupakan sejenak soal centilnya si tsune LOL *dijepret senar bass* kita bahas saja permainan bassnya yang menurut saya Oke.. sangat Oke..
kenapa saya bilang oke, yang udah akrab sama D pasti tau suara gitarnya Ruiza. nah~ maksud eke Tsune bisa bikin porsinya dia tuh pas dalam sebuah lagu, jadi kedengarannya enak. gak kelelep sama suara gitarnya Ruiza. dan solo bassnya dia di beberapa lagu juga lumayan loh~

recomend song : Hanamadoi, Hydrograph, Black swan, Huang di ~yami ni umareta mukui~


3. Saga [Alice nine]


suaminya uke saya ini, jadi masuk dalam jajaran bassist favorit eke.
kenapa? karena menurut saya suara bassnya bagus. suki dechu~ paling suka suara bassnya di lagu rainbows, dari awal sampe ending suara bassnya enak. nyempil diantara gitarnya tora sama mpon. pass banget porsinya. apalagi di ending, maen bassnya ampe merosot-merosot gitu pan di PVnya XDa

terus di kiss twice kiss me deadly yg secret session version, itu seksi banjet suara bassnya. nyatu sama suara shou yang nyanyinya eww~ menggoda iman XD pokoknya paduan suara bass ama suara shou itu menghasilkan sesuatu yg negatif di pikiran saya(?) [bilang aja ERO xD]

selain itu aku juga suka pas tendem bass sama drum nao, di tokyo galaxy. aseli sumpah saya makin sukii sama bunyi bassnya saga bukan orangnya XD *ditempeleng* oya..oya, saya demen banget noh sama bassnya saga yang merah ituh.. kereeen.. >w<


recomend song : Rainbows, kiss twice kiss me deadly, mugen -electric eden-



4. Iv [Vivid]
IV

Iv ato ipeh nama kerennya disini XD *dicekek senar bass* Iv ini termasuk dalam jajaran selingkuhan eke loh~ *gapenting*

suara bassnya Iv tuh enak[lu kate makanan?] apa ya~ keciri aja gitu. pokoknya aku suara suara bass Iv, orangnya juga XD. saya paling suka suara bass ipeh di lagu Hoshi no ame.
tapi ya saya ngerasa klo live itu suara bassnya lebih kedengeran timbang di versi lagu .__.
sayangnya, makin ke sini vivid keknya makin ilang gaya visual keinya. ah yasu~ jangan berlma-lama bahas ipeh, saya bisa OOT gaje ke mana-mana LOL

recomend song : Hoshi no ame, Hamon,



5. Chiyu [Sug]

chiyu.. ya. chiyu.. =w=) orang yang suka hangout bareng laki aye, nd Aoi..
dimata saya tampangnya chiyu tu ngeselin emank *ditampar chiyu bolak balik* apalagi pas meragain mimik muka kazuki pas mabok, di VBR tahun kemaren, gregetan!! rasanya pen aku sumpel pake topinya takeru >__<) tapi maen bassnya alamaaak.. ajib.. DX

noh, saya demen banget lagu pink masquerade, suara bassnya keren dari ujung ampe ujung.. >___<)
apalaagi pass solo bass partnya. arrghh.. chiyu kenapa dirimu keren sekalee?? DX

recomend song : pink masquerade, love scream party,

**********

nah~ saya cuma nulis 5 nama, walau sebenernya masih banyak bassist demenan aye..
ada masashi versailles, kanon an cafe, reita gazette, rui screw, yo matenrou, DLL. lagian koneksi terbatas ga bisa ngetik panjang.

perasaan daritadi ngomongin koneksi terbatas tapi bisa bikin 3 entri dalam 1 malam XD
klo aye cerita disini, pasti anda,anda sekalian ga akan percaya makanya bagian itu saya skip, dan saya curhatin di LJ saja~ yg mau stalker saya, lanjut di LJ sajo~ plakk

baibai,,,


Rosario —Colour Me Blood— [Chap 2]


Tittle : Rosario —Colour Me Blood— [Chap 2]
Author : Shinji Ai
Rating : M
Genre : Angst, DarkFict, OOC, Shonen Ai/BL/Yaoi dan sejenisnya(?)
Fandom : the GazettE, ScReW.
Pair : Aoi x Uruha, Reita x Ruki, Kazuki x Yuuto
BGM : Beast of Blood — Malice Mizer, OGRE — the GazettE, Answer —ScReW
a/n : this fic bassed on Sadie song ‘Rosario’, but its difficult for me, to make it as Song Fic. =.=)a
please enjoy minna.. ^_^)

===========

getaran yang menimbulkan bunyi cukup keras di meja membuat kazuki tersentak dari mimpinya. ia mengerjapkan matanya, dan untuk sesaat ia tak ingat jika sedang berada di sebuah kamar rumah sakit—tempat Yuuto dirawat. ia tertidur dengan posisi duduk menghadap ke arah Yuuto yang masih terlelap. bunyi getar ponselnya yang semakin meraung berhasil mengembalikan kesadaran Kazuki seutuhnya. Ia segera meraih benda kecil berwarna putih itu lalu membaca sebuah nama yang tertera di layarnya.

“byou?”
jantungnya berdegup semakin cepat ketika ia membaca nama itu.firasatnya mengatakan sesuatu yang akan dibicarakannya bukanlah hal yang menyenangkan. kazuki menarik nafas panjang, menyiapkan dirinya dengan hal buruk yang mungkin akan terjadi, “moshi moshi..”

“aa~ kazuki kun, lama tak bicara denganmu…” suara Byou di seberang sana terdengar begitu sumringah. namun bagi kazuki suara itu terdengar seperti sedang merendahkan atau mengancamnya secara tidak langsung. kazuki menoleh ke arah Yuuto yang masih tampak damai dalam tidurnya, ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan itu diluar. ia tidak ingin Yuuto mendengar percapakannya dengan Byou.

“aku tak punya banyak waktu, cepat katakan ada perlu apa kau denganku?” seru kazuki sambil melangkah keluar kamar perawatan.

“hei.. hei.. santai dulu, aku tahu kau sedang merawat kekasihmu itu kan? di sebuah rumah sakit besar. pasti keadaan Yuuto akan segera membaik bukan? oya, omong-omong darimana kau bisa dapat uang sebanyak itu untuk merawat yuuto disana??”

pertanyaan Byou dengan telak menghujam jantungnya, Pikiran laki-laki berambut kemerahan itu seketika kacau tak menentu. Dengan susah payah Kazuki berusaha keras berdamai dengan perasaannya yang tiba-tiba menjadi panik. ia tentu tak mungkin memberi tahu Byou darimana ia mendapat uang. “aku baru dapat pekerjaan besar, dan imbalannya lebih dari cukup untuk mengobati yuuto.” Kazuki menjawab dengan datar, walau tak seirama dengan detak jantungnya yang semakin tak beraturan.

terdengar suara tawa Byou yang lagi-lagi terdengar seperti sedang merendahkannya, “hahaha, ya tentu, menggagalkan transaksi besar seorang diri, dan membunuh tiga orang sekaligus adalah pekerjaan yang sangat besar. iya 'kan kazuki kun?”

sepasang mata Kazuki membulat makin sempurna. ia begitu terkejut dan tak lagi bisa mengendalikan dirinya,
“kau??!!”

“jangan kaget begitu, aku tak akan mencelakaimu dengan informasi yang sangat penting ini. justru aku ingin mengajakmu bekerja sama.”

“jangan macam-macam kau Byo!! apa maumu sebenarnya?!” kazuki menekan suaranya serendah mungkin, nafasnya pun mulai terdengar memburu seiring dengan detak jantungnya yang kian terpacu oleh rasa khawatir.

“sudah kubilang, aku hanya ingin mengajakmu bekerja sama. sebaiknya kau berikan informasi ini pada Aoi lalu meminta imbalan yang lebih banyak darinya. 70% imbalan itu kau berikan padaku, sisanya bisa kau ambil untuk biaya tambahan pengobatan kekasihmu yg tak berguna dan tinggal menunggu mati itu.”

“brengsek, kau ingin mengancamku hah?! dengar, semua yang aku lakukan kemarin tak ada hubungannya dengan Aoi!! jadi tak ada yang harus kulaporkan padanya!! dan jangan pernah kau menghina Yuuto, atau— ”

“atau apa?" Byou terdiam sejenak, memberi kesempatan lawan bicaranya yang ternyata justru memilih diam. "lalu bagaimana dengan Rosario? sudahlah kaz,kau jangan mengelak dan berfikir untuk menolak permintaanku. jika kau menolak maka aku sendiri yang akan katakan pada Aoi jika kau telah berkhianat dan bekerja sama pada Rosario yang entah siapa itu. aku jamin, kau tak akan pernah melihat yuuto lagi untuk selamanya.”

kazuki terdiam,tenggelam dalam rasa khawatir dan pikirannya semakin kacau. pilihan yang serba sulit itu terasa menghimpit ruang berpikirnya. bahkan untuk bernafas saja rasanya cukup sesak seolah dunia menekan ruang geraknya. dua jalan yang dihadapakan padanya akan berujung pada muara yang sama.

“aku beri kau kesempatan berpikir. jika sampai jam 12 malam nanti kau tak menghubungiku, silahkan katakan selamat tinggal pada Yuuto."

kazuki menggenggam erat ponselnya. perlahan ia bergerak mundur, menyandarkan punggungnya pada tembok. tubuhnya bagai hilang keseimbangan, merosot dan jatuh terduduk begitu saja di lorong rumah sakit. ia menunduk dalam dan bahunya tampak berguncang. air mata menetes jatuh dari wajahnya yang tampak menunduk. “maafkan aku yuu.. maafkan aku...”

ia sadar rasa sesal yang begitu menyesaki dadanya saat ini tak akan berguna. tak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya, jika pada akhirnya semua yang ia lakukan justru mengancam keselamatan seseorang yang paling dilindunginya. apa yang ia lakukan hanya demi Yuuto, namun yang terjadi sekarang justru sebaliknya. rasa sayang dan khawatirnya yang begitu besar membuatnya tiba-tiba lumpuh untuk berpikir.
"apa yang harus aku lakukan?!"

.

.


di sebuah ruangan yang tampak remang seseorang sedang menyesapi segelas red wine di tangannya. pembicaraan yang baru saja didengarnya itu ditanggapi dengan tatapan sinis. laki-laki itu tampak tersenyum sarkatis sebelum melepaskan handsfree yang terpasang di telinganya.

“kau mencari kematian padaku rupanya”

ia meletakan gelas wine itu disamping sebuah replika teratai kecil di hadapannyai. laki-laki itu kemudian berdiri dan mengambil sebuah jas hitam dari sofa merah didepannya. setelah mengenakan jas dan kaca mata hitamnya, laki-laki itu kemudian meninggalkan ruangannya.

][ ~ ][ ~  ][  ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][

Byou tampak menyeringai saat mendengar pintu apartemennya diketuk oleh seseorang. ia tak menyangka Kazuki akan secepat ini mengambil keputusan. dengan langkah tergesa dan rasa tak sabar ia  menuju ke arah pintu. saat Byou membuka pintu sosok yang ada dihadapannya justru membuatnya sedikit terperangah karena ternyata yang ada dihadapannya bukan sosok kazuki yang diharapkannya.

Byou memperhatikan lekat-lekat tamunya yang datang tanpa diundang itu, “kau?! ada perlu apa ke sini?”

“ada pekerjaan untukmu dari Aoi. ia mengutusku untuk menyampaikannya padamu, Byou san.” laki-laki berparas manis itu tersenyum sekilas. tanpa menunggu persetujuan Byou, ia segera masuk ke dalam lalu menempatkan diri di sofa yang terletak di ruang depan. Byou hanya menggeleng memperhatikan tamunya yang bertingkah sesuka hati di tempatnya. ia kemudian masuk kedalam, dan kembali ke ruang depan dengan dua minuman kaleng di tangannya.

“tak biasanya Aoi menyuruhmu.” Byou membuka minuman kalengnya, sementara tamu istimewanya itu hanya menjawab pertanyaannya dengan sebuah senyum tipis. senyum dengan ribuan makna yang tak mampu diterka maknanya. “oya, omong-omong pekerjaan apa yang harus aku lakukan? uang hasil transaksi kemarin belum aku serahkan, tapi dia sudah memberiku pekerjaan lain. tidak biasanya...”

“apa kau sudah menerima email dari Aoi? dia bilang akan mengirimkan email padamu, sebelum aku datang. mungkin ia akan sedikit menjelaskan pekerjaan yang nanti harus kau lakukan.”

“sepertinya belum, ah sebentar aku lihat dulu.” Byou kembali masuk ke dalam, mencari ponselnya yang ia tinggalkan di kamar tidurnya.

sekembalinya dari kamar, byou mendapati tamunya sedang berdiri di tepi jendela. menatap ke arah luar dengan tatapan kosong. “tak ada pesan apapun dari Aoi san, apa dia lupa?” Byou mendudukan tubuhnya di sofa. ia meneguk sisa minuman kaleng miliknya sebelum kembali berkutat dengan benda kecil berwarna hitam di tangannya.

“benarkah?" laki-laki itu melirik ke belakang, memandang Byou hanya dari sudut matanya. "lalu sekarang bagaimana perasaanmu, Byou san?"

sosok Byou kini sedang terguling-guling di lantai, kedua tangannya memegang lehernya dengan begitu kuat. seluruh tubuhnya terasa sangat sakit dan sulit digerakkan. tenggorokannya pun seolah terasa menyempit hingga ia kesulitan mengambil nafas. laki-laki itu mendekati Byou yang sedang berjuang di antara hidup dan matinya. Byou berusaha bicara tetapi sulit, ia justru terbatuk-batuk dengan menyeburkan darah yang lebih banyak dari sebelumnya.

"maaf, Byou san. aku tak sengaja menjatuhkan arsenik dan racun syaraf ke dalam minuman kalengmu." laki-laki itu menatap datar ke arah Byou yang masih terbatuk. "tenang saja, efeknya hanya sesaat. seluruh darah ditubuhmu akan naik ke kepalamu,terkumpul disana dan akhirnya keluar melalui mulut, hidung, telinga dan matamu. setelah itu kau tak akan merasakan rasa sakit apapun."

kedua tangan Byou mengepal erat menahan rasa sakit luar biasa yang menyiksa seluruh tubuhnya. semua yang dikatakan tamu istimewanya itu memang benar, ia merasakan seluruh darahnya terasa berkumpul dikepalanya mengakibatkan rasa pusing yang teramat sangat. kini rasa sakit dan ngilu menjalar di hidung, mata dan telinganya. secara bersamaan darah dengan jumlah banyak terus mengalir keluar dari sana. matanya terasa begitu sakit dan perih saat setetes demi setetes darah mengalir keluar melewati bola matanya. di sisa kesadarannya yang tinggal sedikit, ia sempat melihat laki-laki yang sangat tak asing baginya itu menulis sesuatu dengan darahnya yang banyak berceceran di lantai. Byou berusaha membalikan tubuhnya, membaca sebuah tulisan di temboknya yang berwarna putih.

ROSARIO...

Byou terkejut, dengan susah payah dilihatnya kembali sosok yang sedang berdiri dengan angkuh menyaksikan detik-detik kematiannya. sosok itu kemudian tersenyum, senyum yang sedang merendahkannya.
"akulah Rosario yang kau cari itu Byou san, dan sekarang kau pasti mengerti alasanku membunuhmu. maaf, aku terpaksa karena kau dengan lancang ikut campur dalam urusanku. tapi kurasa, manusia sepertimu memang pantas mati.."


][ ~ ][ ~  ][  ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][


"darimana saja kau? kenapa pergi lama sekali? Aoi mencarimu tadi." Ruki sibuk membolak-balik halaman majalah yang sedang digenggamnya. kedatangan Reita tak membuat perhatiannya beralih dari majalah fashion yang sedang dibacanya. laki-laki dengan penutup hidung itu tersenyum lalu menghampiri Ruki yang masih sibuk dengan kegiatan membacanya.

"hei, kau tak sopan bicara tanpa melihat mataku seperti itu." Reita berdiri tepat dihadapan Ruki.

"sopan? ternyata orang sepertimu masih mengenal kata sopan." Ruki balas menatap Reita yang berdiri menjulang di hadapannya. tatapan Reita yang seperti itu membuat jantungnya berdetak tak normal secara tiba-tiba.

"jadi, yang mencariku, kau atau aoi?" Reita menatap sosok Ruki di bawahnya. namun Ruki tak menjawab, wajahnya tiba-tiba bersemu merah membuat sesuatu dalam diri Reita tiba-tiba bergolak. ia meraih majalah yang dipegang Ruki, lalu membuangnya ke sudut ruangan.

"apa yang kau— mpphh"

Ruki tak bisa meneruskan kalimatnya karena Reita sudah membungkamnya. Reita mendorong tubuh Ruki pelan hingga ia kini dalam posisi tertidur di atas sofa, dan Reita berada di atasnya dengan posisi yang sempurna. Reita kembali menyesapi bibir kekasihnya. untuk sesaat Ruki hanya bisa terpaku merasakan sensasinya tanpa bisa memberontak. detik berikutnya Ruki berusaha melepaskan diri dari reita, bukannya tak ingin, ia hanya tak mau melakukannya di tempat yang salah. namun usahanya sia-sia, Reita sudah dalam posisi sempurna mengunci tubuhnya.

Reita menghisap kuat mulut ruki, membuat laki-laki mungil berambut pirang dibawahnya itu mendesah tertahan. sesekali ia menyapukan lidahnya di bibir Ruki yang sudah basah, membuat Ruki akhirnya terpengaruh dan tak lagi memberontak. saat ini Ruki justru intens membalas serangan dari Reita. lidahnya menyapu saliva yang mengalir di sudut bibir Reita dengan liar. jemari Reita pun mulai menelusup masuk ke dalam baju Ruki, memilin nipplenya hingga membuat Ruki mengerang.

"Baka!!! apa yang kalian lakukan ditempatku!!"

suara bentakan Aoi seketika menghentikan aktifitas mereka. rasa sakit kepalanya terasa semakin menjadi saat itu, "dasar mesum, kau tak harusnya melakukan itu disini!!"

Reita hanya tersenyum sinis menanggapi Aoi. sementara Ruki hanya terus menunduk dalam tak berani menatap Aoi yang baru saja memergokinya.

"Ruki, apa kau melihat Uruha?! kenapa ia tak ada ditempatnya?!" Aoi menatap sosok Ruki yang hanya menunduk sejak ia datang.

"aku disini, Aoi. aku hanya keluar sebentar membeli makanan kecil di minimarket" Uruha masuk ke ruangan dengan membawa sebuah kantong plastik berwarna putih.

"sudah kubilang kau tak boleh pergi keluar sendiri kan?! aku tak mau terjadi sesuatu denganmu!" Aoi menghampiri Uruha dan memeluknya dengan erat. "apa kau pergi dengan Kai?" tanya Aoi setelah ia melepas pelukannya.

Uruha menggeleng pelan, "tidak, aku pergi sendiri."

"lalu kemana dia?? aku tak melihatnya sejak tadi, aku juga tak sedang menyuruhnya." Aoi menatap satu persatu wajah teman-temannya. ia berhenti dan cukup lama menatap Reita.

"oya, ada sesuatu yang harus kulaporkan padamu," Reita bicara saat tatapan mata Aoi tepat jatuh di matanya, "Byou, aku sudah ke tempatnya tadi. dia sudah mati, Rosario yang membunuhnya."

"apa??!!" Aoi menatap nanar ke arah Reita. "bagaimana kau tahu?!"

"waktu aku datang, disana sudah banyak polisi. aku tak sempat melihat jasadnya, tapi aku sempat melihat sekilas dari lorong apartemennya. ada begitu banyak darah di lantai dan nama Rosario yang ditulis dengan darah di tembok."

Uruha menatap wajah Reita yang begitu tenang dan datar saat menjelaskan apa yang ia lihat. tak lama berselang sosok Kai datang dengan tergesa-gesa. rambut hitamnya tampak mengkilat dan basah oleh peluhnya sendiri. nafasnya tampak mengayun naik turun secara cepat.

"darimana saja kau?" Aoi menatap tajam ke arah Kai, "kenapa kau, nafasmu tersengal seperti dikejar harimau seperti itu?"

"aku..."


To be Continue~~~~

chap 2nya datar.. gomen ya minna san m(_ _)m
anou, moodnya lagi ga beres waktu nerusin ini. *author ga profesional*
salahkan yuuto yg bikin mood gw ngedown gara2 dia keluar(lagi) dari bandnya TaT *curcol*

buat mae chu~ yg req simple semut ReitUki, semoga puas.
aye ga jago dah bikin semut-semutan. cuma jadi semut minimalis(??) kaya gitu ==)a
koment, kritik, saran, ditunggu.
dont be a silent reader ya.. ^_~)

YOHIO [Seremedy]

ada yang tau Yohio?? ada?? ada??? unjuk kaki please.. *digaplok massa*
ini loh sosoknya Yohio

 

ah~ ano, kenapa saya bahas tu bocah cantik nan imut yg kek boneka barbie itu. soalnya, kemaren tu ya, Hizaki ore no okaasan ngetwit soal ni bocah. trus saya intip twitnya Yohio, dan ternyata dia ketemu sama Kozi sama[Malize mizer] hueee... aku enpiih... TTaTT
terus beberapa hari kemudian, saya liat twitnya Yo [matenrou opera] yang juga ngemengin Yohio. sepertinya mereka saling kirim email (_--)a

sebelumnya kita bahas seremedy dulu~ seremedy itu band yang mengadaptasi gaya Visual Kei. Seremedy sendiri asalnya dari Sweden, bukan dari Jepang. nah~ Yohio itu gitarisnya Seremedy.

tanggal 24 April kemaren Yohio merilis album solo projectnya, yang bertittle "REACH the SKY"
ini saya comot PVnya dari yutub.




noh~ cakeep paan?? kaya barbie paaan?? argh, senyumnya.. >.<)
tapi denger-denger ya dia udah punya pacar, pacarnya cewe tentunya.. LOL

saya juga sempet liat video livenya, permainan gitarnya Yohio tu mirip-mirip ama Hizaki ore no okaasan(?)
ya ga aneh sih, secara idolanya dia tu emang mamih eike.. XD *ngaku-ngaku LOL*
ini dia potonya Yohio sama mamih..


yang mau lebih tahu banyak tentang Yohiosilahkan mampir ke Yohio OHP
atau ke  yohio-fans @livejournal

yak, sekian dulu nyerocosnya.. saya harus mampir ke ameblo nih..
jaa mata~

the GazettE new album "DIVISON"




bulan Januari kemarin, the GazettE udah ngeluarin pengumuman klo mereka akan rilis album. dan kemarin mereka umumin tanggal rilisnya secara resmi. 

album barunya yang berjudul "DIVISION" akan rilis tanggal 29 Agustus nanti. belum ada info lebih lanjut soal albumnya. so sabar ya minna.. bocah gajet emang demen bikin orang penasaran *plakk*

sebelum rilis album, mereka akan mengadakan tur nasional[berdoa aja semoga nanti ada tur internasional :D] di bulan Juli yang berjudul "STANDING LIVE TOUR12 -HERESY PRESENTS- HETERODOXY" setelah itu mereka akan mengadakan tour[lagi] di bulan oktober yang berjudul "LIVE TOUR12 -DIVISION-GROAN OF DIPLOSOMIA 01"


source : toshivk


gomen ne, karena kesibukan saya[LOL], saya jadi agak kurang update news disini.. 
yak, hanya itu secuil info yang mau saya bagikan soal GazettE. 
posting kilat, karena koneksi terbatas.(?)

jaa nee~~ *blow a kiss*

Kamis, 10 Mei 2012

My Favourite Drummer

waktu saya bisa kembali blogging tengah malam, hal yg pingin banget saya tulis/curhatin adalah tentang para vokalis, gitaris, bassist, dan drummer favorit saya. yah~ itung-itung menuhin postingan. soalnya blog saya yang ini isinya jarang-jarang banget (_--)a

tiap masing-masing postingan saya hanya tulis 5 orang yang bener-bener jadi favorit saya. feel free to disagree, karena nama-nama yang saya tulis berdasarkan selera dan kuping(??) saya. bukan berdasarkan polling khalayak ramai(?). tiap orang punya passion musik yg pasti beda kan? ^^)d dakara, inilah passion saya ^__^)

oKAI ga perlu banyak ngoceh, langsung saja kita mulai dari Drummer favorit saya.. kenapa Drummer? soalnya biasanya drummer kan belakangan, nah disini saya kasih spesial(?) untuk bahas drummer duluan. XD *dikeroyok drummer*


here we go...!! *gelar karpet merah*

1. Sujk. [ex Deluhi]


Sujk!! ya, Sujk itu drummer favorit saya!! dan mungkin juga favorit hampir kebanyakan penikmat musik Jrock[ga pake "S"] aah, ga perlu dijelasin pasti anda,anda,anda,anda sekalian udah tau gimana skill drumnya selingkuhan saya yang kesekian ini. dobel pedalnya MakJleb lah pokoke, cepet, dan ASDFGHJL >__<)d di the farthest itu yg paling perfect menurut saya. oya, vivid place intro drummnya juga enak. terus yang paling saya demen, dia itu terlihat amat sangat cool klo lagi maen drum dan set drummnya keren amat. bisa nyala sama simbalnya bisa muter gitu noh.. =,,=) *norak*

tapi entah kenapa, saya kurang puas sama solo projectnya Sujk yg kemaren. entah kenapa.. yaaah.. pokoknya kaya ada yang kurang =___=) harapan saya sih, akang sujk bikin project lagi, klo perlu bikin band lagi, sama leda, and Juri, terus rekrut dah tuh si miyagi isamu aka Yuuto buat jadi bassist. mumpung dia keluar noh dari black///run. *eh,gomen malah curhat >///<*

recomend song : vivid place, revolver blast, the farthest.


2. Kai [the GazettE]




Kai chu~ cinta pertama eke di dunia per-Jrocker-an. dimple sama senyum mawutnya itu bikin saya klepek-klepek tak berdaya. tapi ternyata kelakuan gebleknya kazuki lebih bikin saya melting,XD
eto, saya demen banget sama Kai yg klo live, walau lagu sekeras/sekenceng/secepet apapun, maennya selalu cengengesan *digatak kai*. dia juga atraktif dan kadang maen drum sambil backing vokal juga. ah~ pokoknya keren laah, si bang Kai ini. [warn : bacanya jgn digabung =.=]

tapi ya, dibalik sifat cengengesannya itu kai orang yg serius. saking seriusnya sampe sakit waktu abis live gede-gedean tahun 2005(klo ga salah inget). saya paling demen permainan drum kai di lagu OGRE, paporit saya banget itu.. perfecto pokoknya!!

recomend song : OGRE, Social riot machine, Remember the urge.




3. Hiroki [D]



hiroki drummer ketiga favorit saya. dia ni baek banget loh pemirsa, pernah bales mention saya waktu itu, wkwkwk XD tapi bukan faktor itu yg bikin dia nangkring di nomer tiga. tapi karena emang saya suka bunyi(?) drummnya Hiroki san.

hiroki ini skillnya juga lumayan loh, tapi sayang saya jarang nemu orang[Indo khususnya] yang suka sama D TwT) saya suka dengerin drumnya di lagu denshou sa reshi sora no monogatari, tapi eto saya agak terganggu sama suara asagi di awal lagunya jadi abaikan aja suaranya. wkwkw.. *dibakar asagi* saya juga suka lagu yg judulnya taiko no kiba, itu cuma instrumen drum, just drum ga pake efek suara macem-macem, tapi enak didengernya. dan permainannya Hiroki keliatan[ato kedengeran] filosofis banget klo pas solo drum gitu ^^)d sugee lah pokoknya Hiroki san~

recomend song : Denshou sa reshi sora no monogatari, Yami no kuni no alice, Seventh rose.




4. Yu [Matenrou Opera]

Yu san, drummer yg ga pernah ribet sama rambut gimbal + kalungnya yg gede-gede kek dukun.*duaagh* dan di mata saya, Yu san ini keliatan kaya mamahnya anak-anak matenrou opera. XD *dilempar simbal*

saya belum lama akrab(??) sama bocah matenrou tapi saya bisa langsung jatuh cinta sama musik mereka. dan klo disuruh jelasin kenapa suka Yu san, saya ga ngerti gimana ngomongnya. pokoknya suka aja sama permainan drummnya Yu san. ga bisa dijelasin, buat saya sih berkesan aja gitu .__.)d sebenernya sih emang permainan drummnya Yu san yang saya suka kebanyakan dari rilisannya matenrou yg akhir-akhir ini. [atau emang karena faktor saya baru kenalnya akhir-akhir ini =.=a I dunno]

saya paling demen bunyi drum Yu di lagu apoptosis, keknya masuk banget sama backround musik symphonynya. aish~ ya begitulah pokoknya.. ><)d justice juga bagus.. aduh yg bagus banyak, dengerin aja sendiri dah *plakk

recomend song : Apoptosis, Adult children, Justice



5. Aruto [Aldious]


my first impression waktu pertama kali denger lagunya aldious yang judulnya Spirit Black, (terutama bagian drumnya) "HOLLYSHIT, SHE'S FUCKIN AWESDFGHJKLRTPDKFGH.."  dan mungkin ya, klo seandainya drummernya bukan cewe, saya ga segitu excitednya.. mungkin.. XDa

klo boleh jujur, alasan utama saya suka Aruto adalah karena dia perempuan itu XDD
bukan..bukan.. bukan.. maksudnya bukan suka yg macem-macem
><") saya ni normal kok, seriusan.. #dor
maksudnya tuh, dia cewe tapi skillnya ga kalah sama laki-laki, bukan ga kalah lagi, sama malah iya. dobel pedalnya, ya Kamisama rapet, cepet, perfecto, keren.. gebukannnya(??) tuh mantep, semangat. haduh jaan~ dengerin sendiri dah minna..

bagi saya mereka tuh kereeeen... hueeeh.. sumpaah!! apalagi buat cowo, pasti demen dah. lha wong mereka klo live tuh tampilannya kireii kireii banget, pake gaun, rambutnya ikal bak putri kerajaan, canttiik.. satu fotonya aruto disamping bisa menjelaskan betapa cantik-cantiknya memba aldious =__=)d tapiiii lagunya cadas.. wkwkwk.. keren pisan pokoknya.. >__<)b

recomend song : Spirit black, Eternal delusion, Spellbind


~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~

Yoosh~ itu dia kelima favorit drummer eke..
sebenernya sih masih banyak, ada Yuki versailles, Ko-ki vivid, Ruka naitomea, Jin screw, Nao alice nine dll..
cuman saya males ngetik panjang-panjang, apalagi koneksi mulai ngajak berantem ini daritadi =___=)

selanjutnya saya akan post, Rythm tendem dari drummer.. yak, apalagi klo bukan bassis..
tinggal nunggu kapan saya sempet nulisnya.. w w w~ *sapa juga yg mau baca ckckck..*

jaa nee~












Minggu, 06 Mei 2012

Rosario —Colour Me Blood—

Tittle : Rosario —Colour Me Blood—
Author : Shinji Ai [kazuki no bini XD]
Rating : M
Genre : Angst, DarkFict, OOC, Shonen Ai/BL/Yaoi dan sejenisnya(?)
Fandom : the GazettE, SCREW, Miyavi, [Gackt and Klaha malice mizer, not appear just the name]
Pair : Aoi x Uruha, Reita x Ruki, Kazuki x Yuuto
BGM : Rosario – Sadie, Serendipity – Ruiza
a/n : this fic bassed on Sadie song ‘Rosario’, but its difficult for me, to make it as Song Fic. =.=)a
please enjoy minna.. ^_^)

===========

I'm the sicker. I'm in the darkness. I'm a demons child.
I lost control and I gathered pain.

aku benamkan diriku dalam kegelapan demi melihat penderitaan. aku ingin melihat darah yang mengalir di bawah bayanganku. kematian mereka akan terkumpul ditanganku, penderitaan yang akan terbakar ke dalam mataku.
aku bukan seseorang yang haus darah, darah mereka yang mengalir hanya untuk membasuh dosa mereka di kakiku..
aku memang bukan Tuhan, aku hanya ingin mengembalikan apa yang mereka berikan padaku. memberi mereka pembalasan yang sempurna dengan caraku...


][ ~ ][ ~  ][  ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][

laki-laki kurus dengan banyak rajah di tubuhnya itu terbatuk keras. tangannya mengepal erat menahan rasa sakit luar biasa setelah seseorang menghantamkan sebuah guci tepat ke arah wajahnya hingga pecah. ia pun sempat merutuki dirinya, yang masih bisa sadar setelah kepalanya dihantam benda keras seperti itu. pecahan guci itu berhamburan tepat di depan wajahnya yang tertelungkup. mata hitamnya tiba-tiba membeliak, sesuatu menggumpal dan menyumbat tenggorokannya, membuatnya sulit bernafas. udara tak kunjung mengisi paru-parunya, membuat kadar oksigen dalam darahnya semakin menipis. semakin tipis pula waktu yang dimilikinya untuk tetap terjaga. laki-laki itu panik bukan kepalang, jika ia kehilangan kesadaran dengan keadaan seperti ini, ia tentu tak akan sadar untuk selamanya. ia berusaha keras menekan tenggorokannya memaksa gumpalan itu keluar dari kerongkongannya.

“Uhhhuukk.. uhhuk!!”

darah pekat yang menggumpal tersembur keluar dari mulutnya. lantai di depan matanya kini tampak basah oleh genangan darahnya. ia bergidik melihat begitu banyak darahnya yang ia muntahkan. bau amis darahnya segera menyerang indera penciumannya. membuatnya mual, dan hampir mengeluarkan isi perutnya.

“kau tampak menderita sekali, meev…” laki laki itu tersenyum sinis diiringi tawa kecil melihat meev yang hampir mati tersedak darahnya sendiri.

meev menengadahkan wajahnya, mencoba melihat sosok berbaju putih dengan jubah hitam panjang yang melihatnya sekarat dengan segala keangkuhannya. auranya begitu dingin namun terasa panas dan kuat sekaligus. ia tak mampu menyelami mata sosok dihadapannya, karena laki-laki itu menutup matanya kacamata berwarna gelap. meev bahkan tak mampu mengenali siapa orang ini. laki-laki dengan ekspresi dingin dan angkuh itu membuka kacamatanya, membiarkan meev menuntaskan rasa ingin tahunya, setidaknya sebelum ia mati. sosok wajah yang dilihatnya seketika membuat meev terbelalak. rona lembut dari wajah  yang amat sangat dikenalinya itu telah lenyap. berganti dengan rona dingin dan tanpa perasaan sama sekali.

“kau—“

DHUUAAGG !!

ia menendang wajah meev dengan keras, membuat laki-laki yang sudah sekarat itu terguling-guling di atas pecahan guci yang berserakan. beberapa pecahan guci yang runcing tertancap di punggung dan lengannya. meev menjerit merasakan sakit dan ngilu yang begitu hebat menjalar di sekujur tubuhnya. dari hidungnya darah mengalir dengan deras tanpa bisa ia bendung. bahkan untuk mengambil nafas rasanya ia sudah tak sanggup. merasa belum cukup, laki-laki itu menginjak beberapa pacahan guci yang tertancap di punggung meev. membuat pecahan itu semakin dalam menembus kulitnya.

“akk.. aam..ampuni aku..”

laki-laki itu berlutut, memaksa wajah meev mendongak dengan menarik rambutnya yang sudah basah oleh darah.
“aku tak yakin apa kau masih pantas dikashihani meev.  apa kau pernah peduli pada penderitaan orang lain?  kau bahkan tak peduli penderitaanku saat itu?”

“ma..aaf..ak.aku..akhh!!”

kata-kata itu justru membuatnya muak. baginya kata maaf itu tak lebih dari sekedar omong kosong. semua orang akan meminta maaf darinya jika sudah tak punya daya upaya untuk melawan. kata maaf  hanyalah tameng untuk berlindung, bukan sebuah pernyataan tulus dari hati. andai semua orang bisa dengan tulus mengatakan maaf, mungkin ia masih bisa berpikir dua kali. laki-laki dengan wajah dingin itu tersenyum, ia tahu tak ada ketulusan dalam dunia tempatnya bergelut. yang ada hanyalah bagaimana berlindung saat sedang terpojok, bagaimana menjatuhkan seseorang saat ada kesempatan dan bagaimana menusuk seseorang dari jarak yang cukup dekat tanpa dicurigai. rasa muak itu semakin menyengat kepalanya, membakar amarah yang semula bisa ia kendalikan dengan baik. rasa kesal dan amarah yang tiba-tiba meledak itu butuh penyaluran. ia menarik keras rambut meev, dan membenturkannya ke tembok beberapa kali sampai ia merasa puas.

“kau pantas mendapatkannya!! penderitaanmu yang hanya sekejap mata ini tak ada apa-apa dibandingkan denganku. kau menjualku pada orang-orang itu, membiarkan mereka menyiksaku, dan tak membiarkan aku mati!!”

“maafkan..ak..ku.. sung..guh..”

maaf yang sebenarnya terucap tulus itu tak pernah terdengar. untuk pertama kalinya meev kembali menangis setelah sekian lama ia lupa bagaimana caranya mengeluarkan air mata dari sudut matanya. saat  kematian telah jelas menampakkan diri di pelupuk matanya, ia bagai tersadar dan seolah bisa melihat dengan jelas penderitaan laki-laki pembawa kematiannya ini. penderitaan yang dulu hanya ditanggapinya dengan tawa, dan kini saat keadaan berbalik tak ada yang bisa ia lakukan.

“nah.. itu peraturannya, kau akan meminta maaf setelah tak lagi berdaya kan? sama seperti Gackt dan yang lain. mereka bisa tertawa terbahak-bahak saat berkuasa, dan saat kematian kubawa pada mereka, mereka meminta maaf dan ampunan, cih! munafik!”

Miyavi mengernyit, walau terluka parah, ingatannya masih bisa bekerja dengan baik. beberapa hari lalu Gackt—pemimpin yakuza paling besar di Tokyo, ditemukan tewas terbunuh. sebelum itu pun ia sempat mendengar beberapa nama yang mati terbunuh dengan menyisakan sebuah nama,
“Ro-Rosario…” pekiknya sambil terbata.

laki-laki itu menoleh, “kau memanggilku meev?” ia tersenyum miring, lalu mengeluarkan sebuah pisau lipat yang cukup panjang dari dalam jubahnya, “baik, aku akan memaafkanmu. tapi sebelumnya penuhi aku dengan darahmu…”

JRAASHH!!
ia menghujamkan pisau dalam genggamannya di leher meev, membuat laki-laki itu mengejang sekarat dengan seketika.  ia bahkan tak sempat mengambil nafas terakhirnya. darah meev memancar keluar membasahi sebagian wajahnya yang putih bersih. memberi warna pada kulitnya yang agak pucat. dengan ekspresi datar ia nikmati sekilas penderitaan laki-laki dihadapannya. laki-laki yang pernah menertawakan penderitaannya di masa lalu.

dengan jemarinya yang terbungkus dengan sapu tangan,ia menuliskan sebuah nama dengan darah meev. ia menuliskan nama dilantai disamping jasad meev yang terbujur kaku dengan pisau yang masih menancap di lehernya.

ROSARIO

][ ~ ][ ~  ][  ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][

aoi mengepalkan tangannya dengan erat. ia begitu ingin meremukkan kepala seseorang saat ini. rasa sakit, sedih, dan kehilangan menyesaki ruang dalam pikirannya. rasa kesal dan amarahnya benar-benar butuh penyaluran, namun tak ada yang bisa ia lakukan selain memaki. sampai detik ini misteri kematian ayahnya belum terungkap. hanya nama “Rosario” yang tertinggal dalam jejak kematian ayahnya, Gackt.
“aku harus menemukannya!! aku harus membalaskan kematian ayahku!!” teriaknya emosi.

Reita, Ruki, dan Kai hanya saling melempar pandang. sudah hampir 3 minggu kematian Gackt namun mereka masih belum menemukan apa-apa. bahkan seminggu setelah kematian Gackt, peristiwa serupa kembali terulang. Miyavi atau yang lebih dikenal Meev mati terbunuh. kematian pemilik club host itu pun menyisakan nama yang sama, Rosario. peristiwa itu membuat Aoi semakin jengkel, karena miyavi juga salah satu teman dekatnya.

melihat aoi yang kembali kalap, uruha berusaha menenangkannya. ia mengelus lembut bahu Aoi. “tenanglah Aoi, jangan gegabah. anak buahmu pasti akan menemukan Rosario..”

“aku ingin mencarinya sendiri,,,” jawab aoi dengan nada membentak.

“kumohon Aoi, jangan bertindak nekat. ia bisa membunuh ayahmu, tentu ia bukan orang sembarangan bukan?"

Aoi menatap sepasang mata hazzel milik Uruha yang tampak basah, "aku hanya takut terjadi sesuatu denganmu. kumohon dengarkan aku, Aoi" Uruha memeluk erat tubuh Aoi yang masih berdiri dengan tatapan kaku. pelukan hangat itu perlahan membuatnya tenang untuk sejenak.

“uruha benar, orang yang bisa membunuh ayahmu tentu bukan orang sembarangan.” Ruki ikut menimpali, "mungkin dugaanmu tentang Klaha san benar, bisa saja ia pembunuhnya."

Aoi mengalihkan perhatiannya pada sosok Ruki dan tertegun untuk beberapa saat. hingga akhirnya ia teringat sesuatu.

“mana Byou?? bukankah ia harus menyerahkan uang hasil transaksi padaku hari ini??” Aoi mengarahkan pertanyaan itu pada Reita. kemarin ia memang memerintahkan Reita untuk menjemput Byou. namun laki-laki dengan penutup hidung itu justru ada disini sekarang.

Reita menanggapi dengan acuh tatapan tajam Aoi yang diarahkan padanya. ia justru berjalan dengan santai ke sofa di sudut ruangan. Reita duduk dengan santai seraya mengambil sebatang rokok dari dalam sakunya. “oya, aku lupa…” jawabnya santai.

“brengsek!! kau masih bisa bersikap seperti itu setelah kematian ayahku, hah?! cepat bawa mereka ke sini sekarang atau kupecahkan kepalamu!”

Reita tersenyum miring. menatap aoi hanya dari sudut matanya, “benarkah? sebelum kau melakukannya, aku akan memecahkan kepalamu lebih dulu.” jawabnya datar. ia kemudian berdiri lalu meniggalkan ruangan tanpa pamit.

Ruki menggeleng pelan. ia tak pernah habis pikir, mengapa Reita selalu bersikap seperti itu. Ruki pun  telah berkali-kali mengingatkan Reita agar tak terlalu memperlihatkan rasa tak sukanya pada Aoi. sikap yang bagi Ruki bisa membahayakan nyawa Reita sendiri. Aoi tak akan segan menghabisi nyawa siapapun, dan hal itu yang paling ditakutkan oleh Ruki. ia tak ingin Reita mendapat masalah karena sikapnya yang terlalu acuh pada Aoi. “ah, maafkan dia, kau tau dia memang seperti itu kan?”

“ah, sudahlah! lebih baik kau susul dia, jangan sampai dia merusak rencanaku!”

Perintah yang diberikan Aoi diterimanya dengan baik. Ruki segera mengangguk lalu bergegas pergi menyusul reita. sepeninggal Ruki dan Reita, kini hanya tinggal Kai dan Uruha yang menemani Aoi.

“kau jangan terlalu emosi seperti itu Aoi, dinginkan kepalamu sejenak.” Uruha menasihati kekasihnya. membuat perhatian Aoi kembali tertuju pada kedua matanya. hanya tatapan teduh Uruha yang mampu menenangkannya. ia tak tahu apa ia bisa bertahan jika suatu hari ia kehilangan Uruha. sejak kematian Ayahnya, disusul kematian teman dekatnya, ia menjadi paranoid. ia begitu memprioritaskan keamanan dan keselamatan Uruha dibanding dirinya sendiri.

"kau istirahatlah, aku ingin bicara berdua dengan Kai." Aoi mengecup lembut bibir Uruha sebelum ia keluar dari ruangan itu. setelah Uruha keluar, Aoi kembali melanjutkan pembicaraannya dengan Kai. satu-satunya orang yang tersisa disana.
“aku butuh pendapatmu, kai.”

kai tersenyum. senyum itu mengandung arti yang lebih banyak dari yang diketahui Aoi. laki-laki berambut hitam dengan dimple di wajahnya itu sekilas tampak begitu manis. Ia juga sosok yang periang dan ramah. namun siapa yang sangka jika di balik wajah manisnya, Kai adalah seorang pembunuh berdarah dingin kebanggaan Gackt, ayah Aoi. ia dapat dengan sempurna menutupi jati dirinya. ia jarang sekali berbicara sesuatu yang serius, namun ia punya pemikiran yang cukup bisa dipertimbangkan. membuatnya jadi salah satu orang kepercayaan Gackt.

“pembunuh itu bisa siapa saja, aoi. bahkan mungkin berada sangat dekat denganmu.”

“apa maksudmu?”

“aku kira gakuto san telah dengan baik mengajarkanmu bagaimana keras dan tak terduganya hidup. kau tahu dengan pasti siapa ayahmu, dan tak ada yang tak ingin membunuhnya ‘kan?”

Aoi mengernyit, tak mampu mencerna maksud kalimat Kai, “jangan berbelit-belit kai!!”

“hahahah, entahlah. aku hanya merasa kau terlalu jauh berpikir. terlalu tak masuk akal jika kau menuduh klaha-san. bisa saja pembunuhnya adalah…” kai melirik ke arah Aoi yang tampak begitu penasaran dengan lanjutan kalimat darinya,“aku”

“kau—“

“hahahah… aku hanya bercanda, jangan dianggap serius begitu. tenanglah..” Kai tertawa lepas melihat ekspresi Aoi.

“baka!! ini bukan waktunya bercanda!! kau pikir aku akan berpikir dua kali untuk melubangi kepalamu hah?”

Kai kembali menunjukan senyumnya yang menyimpan ribuan makna. senyum yang sulit ditebak oleh Aoi, "kau tak akan bisa membunuhku Aoi, kau bukan apa-apa tanpa ayahmu, dan aku pun bisa membunuhmu kapan saja."

Aoi terdiam. ini adalah kali pertama ia melihat Kai bicara dengan nada seperti itu. bukan hanya gurauan seperti biasa. tatapannya saat itu pun terasa berbeda. tatapan dingin dan keji yang selama ini tak pernah ditunjukannya pada siapapun.

“tapi aku benar-benar mengingatkanmu Aoi, siapapun bisa jadi adalah Rosario, dan mungkin ia sedang menunggu waktu yang tepat menghabisimu.” jawabnya sambil berlalu, meninggalkan Aoi dalam ruangan itu sendiri. kalimat itu berhasil menggetarkan rasa takutnya. sebuah perasaan takut yang selama ini tak pernah dirasakannya tiba-tiba menyelinap di relung-relung hatinya. menggerataki batinnya dalam keheningan di ruangan itu

][ ~ ][ ~  ][  ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][ ~ ][

angin laut di dermaga sore itu menerbangkan helai-helai rambutnya. namun ia tetap berkonsentrasi, dan berusaha tak terganggu oleh angin yang menerpa wajahnya dengan cukup kencang. matanya terus mengawasi sebuah limousine hitam yang terparkir cukup jauh darinya. dari tempat yang sama ia juga mengawasi seseorang yang sedang berdiri disamping motor besarnya. ia menekan sebuah tombol, lalu membetulkan letak handsfree di telinganya.

“bagaimana pekerjaanmu, kazuki san?” kali ini matanya terfokus pada sosok pemuda dengan kemeja kotak-kotak biru yang sedang berdiri disamping motor besarnya. raut wajah pemuda dengan banyak piercing di wajahnya itu tampak sedikit tegang.

“sudah kubereskan semuanya, kau bisa hubungi dia sekarang dan mereka semua akan mendengar suaramu..”

“baiklah, kau tetap disana sampai kuperintahkan kau untuk pergi.”

“ya, setelah pembicaraanmu terputus aku akan segera bersihkan mereka”

laki-laki itu tersenyum, lalu memutus pembicaraannya dengan kazuki. ia mengeluarkan sebuah ponsel flip  yang ditinggalkan kazuki untuknya. ia sengaja menyuruh kazuki meninggalkannya disuatu tempat. ia tak ingin kazuki melihat atau mengenali wajahnya. jemarinya segera bergerak lincah,mengikuti instruksi yang diberikan kazuki. ia kemudian melepas handsfree di telinganya, menggantikannya dengan ponsel yang ada di tangannya.

laki-laki itu tersenyum tipis saat sebuah suara di seberang sana menjawab panggilannya, “senang bisa bicara dengan kalian, setidaknya untuk yang terakhir kali..”

“siapa kau?? kenapa bisa??” jawab suara di seberang sana yang terdengar sangat kaget.

“aku tak punya banyak waktu menjawab pertanyaanmu. kematian kalian semua adalah harga yang sebanding bagiku..”

“brengsek, jangan macam-macam!! siapa kau sebenarnya?!!”

“aku... Rosario…”

kazuki agak terkejut mendengar percakapan yang baru saja didengarnya. ia telah menyadap dan membuat pembicaraan itu bisa didengar olehnya, sesuai dengan permintaan laki-laki asing yang ternyata bernama Rosario itu. ia tak mengira sedang berurusan dengan seseorang yang paling dicari saat ini. seseorang yang sudah membunuh beberapa orang penting. salah satunya adalah ayah dari atasannya, Aoi. namun dengan cepat ia mengendalikan perasaannya. saat ini yang terpenting adalah menyelesaikan pekerjaannya. setelah menyebutkan namanya, Rosario memutus sambungan teleponnya. begitu sambungan telepon terputus, kazuki segera mengeluarkan sebuah benda seperti remot dari dalam sakunya. ia kemudian menekan salah satu tombol.

BLAARRRR!!!

limousine itu meledak dan terbakar. semua orang dalam limousine itu terjebak dan mulai terbakar satu persatu. melalui teropong kecilnya, Rosario melihat dengan jelas saat satu persatu orang dalam mobil itu terbakar hidup-hidup. setelah mengatur lensa teropongnya, ia dapat dengan lebih jelas melihat saat orang-orang dalam mobil itu menggeliat dalam jilatan api yang berkobar. ia begitu menikmati pemandangan yang mungkin bagi sebagian besar orang justru mengerikan. letak limousine itu berada di pinggir dermaga tak terpakai yang cukup sepi, hingga tak ada orang yang mengetahui kejadian itu. setelah beberapa saat ledakan kembali terjadi, membuat limousine itu hancur. bahkan beberapa bagiannya terlempar ke laut dan tenggelam.

Ketika ponselnya bergetar, kazuki tak segera menjawabnya. untuk beberapa saat ia merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.namun bayangan Yuuto yang sekilas ada dalam benaknya, membuatnya kembali tegar.

“pekerjaanmu sangat bagus, kazuki-san.” jawab suara diseberang sana, “kau pasti mendengar pembicaraanku, lalu aku ingin tahu sikap apa yang akan kau ambil?”

kazuki terdiam sejenak. meredam pikirannya yang kembali kalut. ia bisa saja dianggap sebagai penghianat oleh Aoi jika sampai ada yang tahu ia bekerja sama dengan Rosario. Aoi memang tak akan membunuhnya, tapi ia tahu betul ketakutan terbesarnya. ia akan membunuh seseorang yang sangat berharga bagi kazuki, Yuuto.
 “aku hanya meminta bagianku, setelah itu urusan kita selesai.”

“hmm, kau tidak ingin mengetahui siapa aku?”

kazuki menarik nafas panjang, dalam hatinya memang terbesit rasa penasaran. namun perasaan itu segera dibuangnya jauh-jauh. ia ingin menyudahi semua urusannya dengan Rosario. “tidak, siapapun kau, aku tak peduli, dan bukan urusanku. urusanku padamu hanya bayaran atas pekerjaanku, setelah itu semua selesai.”

Rosario tersenyum dari seberang sana, “aku suka caramu bekerja kazuki-san.  kau ambil bagianmu di tempat kau meninggalkan ponselmu tadi. jumlahnya lebih dari cukup untuk pengobatan Yuuto kekasih tercintamu. setelah itu kau bisa cari pekerjaan lain. berhentilah bekerja untuk Aoi, demi keselamatan Yuuto.”

nafasnya tiba-tiba berhenti. rasa penasarannya bertambah berkali-kali lipat. sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut Rosario sudah memutuskan teleponnya. entah siapa seseorang dibalik nama Rosario itu, ia begitu tahu banyak tentang dirinya bahkan tentang Yuuto. memang ia tak punya pilihan lain, ia rela melakukan apapun bahkan menjadi pembunuh bayaran hanya untuk Yuuto.

“tunggu. dia.. dia pasti seseorang yang berada dekat dengan Aoi. tak ada yang tahu kehidupanku kecuali orang-orang yang dekat dengan Aoi san. itu berarti…”


To Be Continue~





































========

bacot session: yuhuu~~ Im back *tebar2 mawar*
setelah hampir 2 bulan hiatus, ane kembali dengan fanfic basic m(_ _)m
basic bunuh-bunuhan, peyiksaan, dan fandom basic ane, Gazetto!!
setelah berkarat dalam folder, akhirnya ni fic di publish, tapi keknya ceritanya aneh
au dah~ udah lama ga diterusin jadi gimana gitu (_--)a
yasu~ ane butuh dukungan anda pemirsa, coment, kritik, saran, dlsb..

thx for reading :D

back from Hiatus~

yuhu.... Im baaackk~~ ヘ(゚∀゚*)ノ

setelah sekian lama hiatus, aye bisa balik lagi ke ni blog tercintah.. *kisu-kisu pollower*
*dilempar bom*

nyahaha.. akika gada bacotan mutu, cuma mau puas-puasin nulis sepanjang mungkin hal gaje yg selama ini terpendam gara-gara ga bisa ngeblog.. (`∀´)

yak~ walaupun hiatus aye kadang curi-curi kesempatan buat OL, dan periksa keamanan(??) akun-akun yang aye tinggal. sempet juga kemaren ninggalin peta buat beberapa Jrocker, dan ternyatah ada yang nyangkut pemirsah.. Gyahahahaah.. (ж>▽<)

aye dapet peta dari ko-ki chaaaan~ *peluk ko-ki chan*



terus pernah juga dari Tomo Born, walau sebenernya aye ngarep dari Tomo vistlip XDa



belum lama ini juga mention ane dibales sama Hiroki san~ bikin aye tiba-tiba jejeritan tengah malem pas tau mention aye dibales XD padahal itu cuma iseng, ga ngarep dibales. ≧(´▽`)≦




terus kemaren, ada yang nonton PSco visual battle royal?? ada?? ada??
sayang klo kelewat..!! itu kudu harus wajib fardu ain di tonton, noh udah ada yg sediain link donlotnya.
klo tahun kemaren ada SUG, tahun ini diganti sama D=OUT dan kelakuan sablengnya minase
jadi pesertanya ada Alice Nine(Nao,Saga,Hiroto), D=Out(Minase, Kouki), Vivid (Reno, ko-ki), Screw(manabu, byou). ini eke bagiin skrinkepnya aja yah..

  
  
  

nah itu aja, klo mau lagi silahkan ubek-ubek tumblr aye..
oya..oya itu yg pake baju picolo itu si minase, w w w w~~ noh, gimana kaga sableng coba? mana dia bilang "aku ga bermaksud membuat semua orang tertawa hari ini" LOL minase.. aseli aye ngakak seharian ampe keram perut gara-gara nonton ini.. sayangnya Screw kalah, dan yg menang alice nine. karena hostnya alice nine LOL.

yasu~ sekian dulu itu bacotan ga mutu.. abis ini aye mau post fanfic~
please wait..