Duality of mind

Selasa, 22 Maret 2011

more than you know 2 [fanfic]


Title       : More than you know
Author   : kaiiu [nama pemberian rii chan XDd]
Fandom : the gazette, 12012, x-japan
Genre    : apa itu ya namanya kemaren, tragedi hurt klo ga salah.
Rating   : balita+ [bayi lima belas tahun]
Backsound : taion.. XDDD *di tonjok ruki*
NB: fic request-an indro yang minta di terusin.. akhirnya gw terusin.. mohon maaf klo kurang puas (?)



******
satu-persatu orang-orang mulai meninggalkan pemakaman. hingga tersisa seseorang yang terus menatap makam yang masih baru itu. air mata tak henti-hentinya mengalir dari sudut mata ruki. siapapun tak akan mengerti bagaimana perasaanya saat ini. hatinya sudah cukup hancur saat tahu bahwa wataru membencinya melebihi apapun,bahkan mungkin melebihi cinta ruki pada wataru. ruki masih bisa menerima seandainya memang wataru membencinya, asalkan ia masih bisa melihat wataru. ruki rela mengorbankan apapun termasuk perasaannya sendiri.
"kakak...apa sakit yang selama ini kau simpan seperti ini rasanya? aku...tak sanggup... bagaimanapun.. aku.."
ruki makin tenggelam dalam isak tangisnya. 

Yoshiki masih melihat ruki di depan makam wataru. yoshiki tersenyum dan kemudian berjalan mendekati ruki.
ruki menoleh, saat seseorang menepuk bahunya pelan. 
"ayah..." ruki menghapus air matanya. yoshiki memeluk ruki dengan erat, terakhir kali ia bertemu ayahnya saat ia masih sangat kecil. 
"maaf..aku meninggalkanmu. lebih baik sekarang kau tinggal dengan denganku."
ruki hanya mengangguk pelan. 

******

"kakak...." ruki terkejut saat sampai di rumah ayahnya, dan melihat wataru berdiri di dekat sebuah kamar.
sementara seseorang yang di panggil kakak itu terlihat bingung dan memperhatikan ruki dengan tatapan aneh.
"ruki...dia bukan wataru. dia miyawaki. apa wataru atau ibu tak pernah bercerita padamu?"
cahaya yang sempat terlihat di mata ruki, kini meredup lagi. ia memang bodoh, tak mungkin wataru ada disini sekarang. tak mungkin. ruki memnunduk menyembunyikan wajahnya. air matanya ingin tumpah ketika ia teringat wataru.
"miyawaki itu saudara kembar wataru. mereka memang sangat mirip." yoshiki menjelaskannya pada ruki.
"aku tak pernah tau..." 
"aku tak pernah mengerti sifat wataru, bahkan ia tak bercerita padamu tentang miya?"
"itu karena..." ruki tiba-tiba berhenti bicara. kata-kata selanjutnya serasa tak bisa keluar dari mulutnya.
"hai ruki.." seseorang yang mirip wataru itu sudah ada di hadapan ruki, tersenyum sambil mengulurkan tangannya. beberapa saat ia terpaku menatap miyawaki. 
"ka..kak.."
"ya..aku juga kakakmu, hanya saja aku bukan wataru... kau pasti lelah, ayo ku antarkan kau ke kamarmu."
miyawaki menggandeng tangan ruki dan menuntunnya menuju kamar barunya. 


***********


perasaan ruki masih tetap sama. rasa sakit yang begitu abstrak namun terasa sangat nyata membuat sesak nafasnya, membuatnya hampir gila. terpuruk dalam penderitaan yang ia sendiri tak bisa mengakhirinya tanpa wataru. mata ruki semakin sembab karena diam-diam ia tak bisa berhenti menangis. siang itu seperti biasa ruki hanya mengurung diri di kamarnya. ruki terus menangis hingga ia terlelap dalam tidurnya.


"hnn..." ruki mendesah perlahan. ia merasa ada sesuatu yang basah sedang menari-nari di lehernya. tubuhnya terasa hangat dalam pelukan seseorang. ruki mulai membuka matanya perlahan. 
"wa..wataru..??"
"ya ruki, aku wataru...kau mencintaiku kan?? lakukanlah apa yang aku minta ruki... karena aku wataru.. orang yang sangat kau cintai..." miyawaki tersenyum seringai melihat ruki yang seperti terhipnotis dengan kata-katanya. miyawaki mulai mengecup pelan bibir ruki, mengulumnya dan mencoba masuk ke dalamnya. 
saat itu ruki hanya pasrah dan membiarkan lidah wataru masuk lebih dalam menjelajahi rongga mulutnya. 
miyawaki menghentikan ciumannya, karena ruki tak meresponnya sama sekali.
"kau kenapa?" miya menatap tajam pada ruki. tatapan yang mengingatkan ruki pada wataru sebelum kematiannya. tatapan itu sama persis.tajam dan sangat menusuk hatinya.
"kau...kau bu...kau bukan wataru.." bulir-bulir air mata menetes dari sudut mata ruki. miya hanya tersenyum, tersenyum licik.
"anggap saja aku wataru. kau sangat mencintainya kan? kau ingin dia ada di sampingmu kan? menemanimu, dan memperlakukanmu seperti ini..." miyawaki menjilat air mata ruki yang mengalir dari bawah pipinya dan terus naik hingga ke sudut matanya. 
"kakak..." ruki memeluk tubuh miyawaki dengan erat. ia memang ingin wataru ada disini, saat ini. dan ia tak peduli siapa seseorang yang bersamanya saat ini. inilah wataru. wataru yang dikirim Tuhan untuk dirinya sekarang. 
miyawaki terus melakukan hal yang lebih jauh pada ruki. namun itu tak membuatnya puas. perlahan-lahan miya menggoreskan pisau di pundak dan leher ruki. darah mulai keluar dari goresan yang dibuat oleh miya. 
"sshh....i..itaaii kak.." ruki memejamkan mata dan menarik sprei di kasurnya untuk menahan rasa sakit.
"tenang ruki..tak akan apa-apa.." miya mulai menjilati darah ruki yang mulai keluar dari goresan-goresan pisau di kulitnya yang putih.
tiba-tiba saja miyawaki menampar wajah ruki dengan sangat keras hingga membuat ruki terjatuh dari kasurnya. miya menarik rambut ruki dengan kasar, lalu menciumnya dengan liar. miya menggigit bibir ruki hingga berdarah, darah yang menetes dari bibir ruki dijilatnya dengan sangat lembut. 
sementara ruki yang tak melawan hanya bisa menangis menahan sakit atas semua perlakuan miya. 
"aku sangat menyukaimu ruki...kau begitu indah..hahahah... nanti kita teruskan lagi. kau, bersihkan tubuhmu dan semua luka itu." 
"kak..kalau ayah melihatku.."
"dia tak ada ruki. dia telah kembali ke perancis, mengurus perusahaannya yang lebih berharga, di bandingkan dengan anak-anaknya sendiri. sudahlah aku muak bicara masalah ini."
miya meninggalkan kamar ruki. dan ruki hanya bisa terisak sambil menahan sakit di seluruh tubuhnya. tapi sesaat kemudian senyum tipis terlukis di wajahnya.
"aku tidak apa-apa kak...akan ku lakukan apapun untukmu, walau harus seperti ini..."


handphone ruki berdering. dengan malas ruki mengambil handphonenya, dan ia  tersenyum melihat nama di layar hanphonenya.
"iya..baiklah..aku akan datang."


bersambunng...


***************


gyaaa??? apa2an ini.. kok gw kejam sekali menyiksa ruki seperti ini.. boncelita sayang maafkan dakuh.. ini akibat bikin fic sambil dengerin taion.. maaf ya ruki.. *di bacok ruki 












2 komentar:

  1. owwh,..ini udah ada lanjutannya.. cuma lupa gw posting disini.. XDa

    langsung gw posting dah..

    BalasHapus