Duality of mind

Minggu, 23 Januari 2011

My Bride [the gazette fanfic]

title: my bride
author: saya..saya..istrinya kai. *cengar-cengir
genre: engg..apa ya?? =__=
pairing: uruha x saga x aoi x tora [nah lo??]
note: ampuni saya.. u_u





*****


aoi menatap tajam ke arah uruha. membuat jantung uruha berdegup lebih cepat dari biasanya, selain itu dia juga jadi tak mampu menatap aoi. 
"jadi kau akan menikah? dengan saga?" 
nada bicara aoi terdengar meninggi walau ekspresi wajahnya terlihat datar.
" i..iya, ku harap kau datang." 
uruha tampak gugup, ia bingung dengan sikap aoi yang tak seperti biasanya. 
"untukmu..aku pasti datang.."
aoi tersenyum sinis, dan kemudian meninggalkan uruha sendiri di ruang tamu rumahnya. uruha benar2 bingung dengan sikap aoi yang tiba2 dingin kepadanya. sudah sejak lama ia mengenal aoi. uruha mengenal aoi lebih dari siapapun, begitu juga aoi. aoi sangat mengenal uruha dan tahu bagaimana keadaan uruha selama ini. 
tepukan lembut di pundaknya menyadarkan uruha dari lamunannya. saga tersenyum hangat menatap uruha. 
"uru. apa yang kau pikirkan?" saga menatap lembut mata uruha. 
"ah..tidak.. aku tidak memikirkan apa2.." uruha tersenyum lembut.  
"di mana aoi? apa kau sudah bicara dengannya tentang pernikahan kita?" 
saga mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan tamu,mencari aoi sepupunya dan juga teman dekatnya sejak kecil. 
"sudah..dia bilang pasti datang.. untukku.." suara uruha terdengar lirih, wajah aoi saat berbicara dengannya tadi terus mengganggu pikirannya. saga khawatir mendengar suara uruha yang terdengar lirih.
"uru..kau sakit?" saga duduk di samping uruha dan meletakan punggung tangannya di kening uruha.
"tidak..aku tidak apa2. mungkin hanya lelah." uruha menggenggam tangan saga erat.
"baiklah, kuantar kau pulang sekarang, aku akan bicara dengan aoi nanti.." 
uruha dan saga beranjak dari rumah aoi, sementara aoi dari jauh hanya menatap mereka dengan tatapan penuh amarah.


****


uruha bergegas membuka pintu rumahnya. uruha tampak kaget karena ternyata aoi datang ke rumahnya, sendirian. 
"a..aoi?" 
"ada apa? tatapanmu itu seperti tak pernah melihatku.." aoi tersenyum lalu masuk ke dalam rumah uruha dan langsung masuk ke kamar milik uruha. uruha yang masih tampak bingung menyusul aoi yang sudah ada di kamarnya.
"aoi..kemarin kau seperti marah padaku? apa aku punya salah padamu?" 
aoi tersenyum sinis menatap uruha, lalu berdiri dan mendekatinya.
"kau...tidak sadar rupanya."
"apa??"
aoi menampar keras wajah uruha. uruha kaget dan memegangi pipinya yang terasa sakit dan tampak memerah 
"aoi..!!kau...!!! akh..hmmp..le..lepaskan.." 
aoi mencekik leher uruha, sementara uruha meringis dan berusaha melepaskan tangan aoi dari lehernya. namuan cekikan aoi terlalu kuat.
"kau..!! dasar jalang..!! aku selama ini mencintaimu, aku sudah mengorbankan segalanya untukmu..namun kau lebih memilih hidup bersama saga..kenapa?? karena ia lebih kaya dariku??!! iya??!!! aku menyesal mengenalkanmu pada saga..!!"
 aoi menghempaskan tubuh lemah uruha. uruha jatuh,tersujud di kaki aoi. air matanya meleleh membasahi pipinya yang masih memerah.
"uhuk...aoi..kau...mengerti aku...uhuk..." uruha masih terbatuk-batuk, tiba2 aoi menarik bajunya hingga terlepas. aoi berusaha melucuti semua pakaian uruha.
"aoi..kau gila..!!! jangan perlakukan aku seperti ini..!!" uruha terisak, memohon belas kasihan.
"kau yang membuatku gila..!!! tak akan aku biarkan saga memilikimu seutuhnya, kau hanya milikku..!!" 
aoi mulai melumat bibir uruha, tangannya pun mulai menjelajahi tiap jengkal tubuh polos uruha. jeritan dan ratapan uruha tak lagi di dengarnya. aoi terus menikmati tubuh uruha sampai ia merasa puas. 
.....
"itu hukuman untukmu,namun bagiku itu belum seberapa dari rasa sakit yang aku rasakan sekarang. ingat baik2, kau hanya milikku uruha...!!!" 
aoi merapikan pakaiannya dan kemudian meninggalkan uruha yang menangis terisak-isak di kamarnya
"aoi~~ kau...tak mengerti..." 


***


hari itu, aoi datang di pesta pernikahan uruha dan saga. aoi tak datang sendiri, ia bersama tora. uruha hanya menunduk saat aoi memberi selamat kepadanya di depan saga. tora merasa ada yang aneh saat melihat aoi dan uruha saling berjabat tangan. setelah memberi ucapan selamat aoi  terlihat menyendiri. tora pun menghampirinya.
"uruha..terlihat cantik dengan gaun pengantinnya." tora memeperhatikan uruha dari kejauhan.
" cih, kau munafik..!!" aoi menatap dendam ke arah sepasang pengantin itu. 
"apa maksudmu?" tora melirik tajam ke arah aoi.
"kau juga mencintainya kan? lalu buat apa kau tersenyum untuknya? kita sama2 mencintai uruha sejak lama. mungkin aku masih bisa menerima andai kau yang ada di sana, tapi nyatanya. dia memang jalang kan?"
" jaga kata2mu aoi..!!aku tak akan segan menghajarmu disini.." tora menatap tajam aoi.
"hei..kau ini bodoh. benar2 bodoh. kau, aku dan dia berteman sudah lama. kita selama ini membantunya, meringankan beban hidupnya, tapi setelah ia mengenal sepupuku yang kaya raya itu?? kita ditinggalkan.. jadi tak ada gunanya lagi kau membelanya..dia itu brengsek..!!" 
aoi meninggalkan tora,dan kemudian menghampiri sang pengantin. aoi mendekati saga dan membisikan sesuatu pada saga. tak lama kemudian saga mengangguk dan membiarkan aoi membawa uruha ke belakang taman, tempat berlangsungnya pesta tersebut.
" kau mau apa lagi aoi?" uruha menunduk. ia masih sangat trauma dengan kejadian kemarin.
"maafkan aku...aku hanya terlalu mencintaimu uruha.." aoi menatap uruha dengan tatapan pilu. sesaat kemudian senyum pilu itu berubah menjadi senyum seringai, dengan tatapan sinis ke arah uruha. aoi mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya, dan mengarahkannya tepat ke kepala uruha. 
" aoi...kau..." uruha merasa sangat takut. air mata mengalir dari sudut mata uruha.
"sudah ku bilang, kau hanya milikku uruha..."
aoi bersiap menarik pelatuk dari pistol yang di genggamnya. uruha menutup mata dengan kedua tangannya.


"........................................................"


suara tembakan yang berasal dari belakang taman, membuat para tamu undangan berhamburan, berlari ke arah asal suara. termasuk saga.


uruha membuka matanya. samar2 dilihatnya aoi yang masih berdiri di depannya. mulut aoi mengeluarkan darah segar, hingga menetes jatuh bagai hujan. tak lama kemudian aoi jatuh ke pelukan uruha. uruha pun jatuh terduduk memeluk tubuh aoi yang berdarah-darah. uruha melihat tora mengacungkan pistol tepat di belakang aoi berdiri tadi.
"aku tak ingin aoi melukaimu sedikitpun.."
tora menatap aoi yang sekarat di pangkuan uruha. peluru dari pistolnya tepat menembus paru2 aoi. membuat aoi masih memiliki kesadaran walau tak bisa bergerak. 
"aoi...jangan pergi..ku mohon bertahan...aku tak ingin kehilanganmu....!!!" 
uruha terisak menangisi aoi yang sekarat di pangkuannya. mata aoi terbelalak,tak lama kemudian bulir air mata keluar dari sudut mata aoi.  sesaat kemudian kepala aoi melemah, matanya mulai menutup dengan sempurna. 
"aaaoooiii......!!!!" uruha mengambil pistol yang masih di genggam aoi, dan menembak kepalanya sendiri. seketika itu nyawa uruha ikut melayang. uruha jatuh tersungkur,terbaring lemah di atas tubuh aoi yang mulai dingin.
uruha menjemput kematiannya dengan baju pengantin bersama seseorang yang dicintainya.




*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar