Duality of mind

Jumat, 10 Juni 2011

ancient rain [screw fanfic]


tittle : Ancient rain [repost from my multiply ^^v]
author : kazukai shinji ai / axel
genre : romance, shonen ai, yaoi, dkk.. (?)
fandom : screw, 
rating : aman.. jadi ratingnya T ya? o.O
disclaimer : screw milik Tuhan yang maha kuasa (?) beserta keluarganya dan PSco.
tapi ceritanya milik saya..!! izin klo mau repost.. thx 4 attention.. ^^

sumarry : "hujan ini yang membawaku kemari...."

******

sudah lewat tengah malam, namun matanya tetap terfokus pada layar PC di hadapannya. sebagai leader ia harus menyelesaikan beberapa dokumen untuk diserahkan pada manajer besok. setelah tugasnya selesai, kazuki belum merasakan kantuk menggelayuti matanya. ia menghabiskan waktu dengan browsing di internet, melihat seberapa besar band yang dinaunginya dikenal. berharap kantuk menyerang matanya, namun kini justru sebaliknya. matanya semakin terjaga, dan bahkan ia hampir menangis. 
ia tanpa sengaja menemukan gambar-gambar yuuto saat masih bersama-sama mereka. sebuah link menyeretnya ke sebuah fanvideo buatan salah satu fansnya. video itu mengumpulkan beberapa potongan dari video lain, menjadikannya satu rangkaian fanvideo. dan masih ada yuuto dalam video itu. mata kazuki perlahan mengembun saat melihat adegan, di mana ia pernah mengecup mesra bibir yuuto. ya, hal itu dilakukannya bukan hanya untuk menyenangkan hati para fansnya, namun juga untuk menunjukan perasaannya. perasaan kazuki yang sebenarnya. 

~kazuki Pov~

aku merindukannya. entah bagaimana bisa, namun aku sendiri tak tahu. bagaimana keadaannya sekarang? apa ia baik-baik saja? atau mungkin ia sedang memikirkan aku. 
hah, yang benar saja. aku semakin tak bisa memejamkan mataku karena mu yuu chan. aku tak tahu alasanmu meninggalkanku, meninggalkan kita semua. sesuatu yang sempat membuatku lirih, saat kau bilang kau kesepian di blog mu beberapa bulan yang lalu.
aku selalu berdoa untukmu disini yuu chan. kau bisa kembali padaku jika kau mau, aku hanya ingin membuatmu tak merasa kesepian lagi. 
aku merindukanmu yang selalu tersenyum padaku saat aku sedang memetik gitarku ketika live. senyummu yang membuatku semakin bersemangat. tempatmu kini digantikan oleh rui,tapi itu tak sama yuu, tak sama sedikitpun.
tak sama ketika kau yang berdiri disana. aku merindukanmu yuu chan.


~author~

"sudah selesai kan tugasku?" kazuki menyerahkan setumpuk kertas pada seseorang yang sedang duduk di hadapannya. setelah itu ia berlalu begitu saja tanpa mendengar jawaban dari pertanyaannya.

"hei, kazuki,..."

"ada apa lagi? kalau ada yang kurang, kau suruh byou saja untuk melengkapinya.. aku sedang ma.. aku sedang tidak enak badan.."

"bukan, lain kali kau harus memberikan aku laporan yang rapih.. bukan yang seperti ini." 
sang manajer menunjuk-nunjuk setumpuk kertas yang berantakan di hadapannya. memang kertas-kertas itu terlhat seperti bukan kertas yang penting, lebih mirip sampah mungkin. (?)
kazuki hanya mendengus kesal tanpa menjawab, dan entah kapan datangnya byou sudah berdiri di hadapannya. punggung tangannya di tempelkan di kening kazuki. membuat kazuki sedikit risih, dan segera menepis tangan byou.

"kau apa-apaan sih byou..." 

"kau yang kenapa? leader bodoh.. sepertinya kau kurang sehat ya, tapi sepertinya bukan fisikmu yang sakit.." byou terkekeh, sambil menatap kazuki dengan tatapan menggoda andalannya. jin tiba-tiba berlari kecil menghampiri mereka. saat itu kazuki justru akan melangkah pergi.

"oy, baka kazu, mau ke mana kau? aku baru saja mau mengajakmu makan bersama..." jin mengeraskan suaranya supaya telinga kazuki menangkap suaranya.

"ah, tidak. kau dan yang lain saja. aku sedang tak ingin melakukan apa-apa.."
pikiran kazuki masih melayang pada yuuto, membuatnya sedikit berbeda hari ini. ia bahkan menolak ajakan jin, sesuatu yang sangat jarang dilakukan oleh seorang kazuki.

"eh..kau yakin? seseorang sudah jauh-jauh hari ingin bertemu dengan kita lho. jahat sekali kau.." ucapan jin dianggap angin lalu oleh kazuki. ia benar-benar tidak mood hari ini. hanya ada yuu chan di pikirannya. rasa rindu yang entah bagaimana harus dilampiaskan ini begitu menyiksanya. beruntung hari ini tak ada pekerjaan yang harus dilakukan, jadi ia bisa beristirahat menenangkan pikirannya. 

setelah separuh perjalanan dari kantornya menuju ke apato, hujan tiba-tiba turun. membasahi jalanan yang kering, dan membuyarkan beberapa orang yang sedang berkerumun di jalanan tokyo. perlahan kazuki melambatkan langkahnya. setelah berpikir sejenak, ia melangkahkan kakinya ke suatu tempat. ia merasa ini saat hujan seperti ini adalah yang tepat untuk ke tempat "itu" lagi. 

*****

rui mengetuk perlahan pintu apato kazuki. namun setelah sekian lama tak ada jawaban dari dalam sana. rui pun mencoba melihat ke dalam dari pipping hole, namun tak ada sosok kazuki yang telihat oleh matanya.  manabu yang sedang ikut bersamanya menempelkan telinganya, di daun pintu. namun telinganya tak menangkap suara apa-apa.

"sepertinya tidak ada orang di dalam.." 

"rasanya tidak mungkin jika kazuki belum sampai, dia kan pulang lebih dulu tadi.."
rui mencoba mengingat-ingat rentang waktu antara ia dan kazuki kembali dari gedung PSco kantor mereka. dan seharusnya memang kazuki sudah ada di apatonya saat ini.

"memang dasar, kazu bodoh. sudahlah mungkin ia memang tak berjodoh bertemu yuu hari ini.." manabu tampak menyerah, tak menemukan leadernya.

"apa yang harus kita katakan pada yuu? sepertinya ia tampak senang kemarin, saat kita berjanji bertemu dengannya hari ini."
manabu hanya mengangkat bahunya, tanda tak tahu. akhirnya rui dan manabu menyusul ke sebuah restoran kecil tempat mereka berjanji bertemu dengan yuuto, mantan bassist bandnya.

*****

"maafkan si bodoh itu ya..."
byou menepuk pelan bahu pria cantik disampingnya. walaupun tersenyum, gurat - gurat kekecewaan tetap terlihat dari wajah cantiknya. 

"kami sudah ke apatonya, namun ia tak ada disana. entah pergi ke mana leader bodoh itu.." kata-kata jin disambut dengan keterkejutan yuuto, setelah itu ia tampak tertawa lepas.

"jadi, dia yang menggantikan aku? ahahahaah.... bagaimana jadinya?"

"yah, begitulah. dia bilang ini pekerjaan yang merepotkan.. hahahah.."
mereka berlima tertawa lepas. keakraban yang dulu sempat hilang kini mulai terjalin lagi di antara mereka. setidaknya keakraban mereka kali ini mengobati perasaan yuu yang agak kecewa karena seseorang yang diharapkannya tidak datang. 



"haattcchhiim...." 
udara dingin dan hujan yang membasahi sedikit bajunya membuat kazuki bersin-bersin. atau mungkin ada hal yang yang membuatnya bersin berkali-kali.

tetesan air masih tercurah turun dari langit, walau tak sederas tadi. dari bangku taman tempatnya duduk, ia memandangi tetesan air yang terus turun. suasana yang membawa kazuki pada kenangan beberapa tahun lalu. di taman ini, dan dengan suasana yang sama kazuki menyatakan perasaannya pada yuu chan. dalam benaknya ia masih mengingat jelas wajah basah yuu yang bermandikan air hujan. namun yuu tak menjawabnya, ia hanya tersenyum dan meninggalkan kazuki. hingga saat ini kazuki tak pernah tahu jawaban yuu atas perasaannya. 

perlahan senja mulai merangkak naik. merambati langit yang mendung dan menggantikannya dengan sinar bulan. sesaat kemudian terdengar bunyi yang yang cukup keras disusul dengan sinar warna warni yang berkilauan di langit malam. sinar warna warni hanabi terpantul indah dalam mata kazuki. kazuki memejamkan matanya sesaat, menggantikan cahaya hanabi yang berkilauan di matanya dengan senyum yuu. 

"aishiteru yuu chan.." 

"aishiteru yo~ kazu chan.."

dengan cepat kazuki membuka matanya, saat desiran angin seperti membawa suara yuu pada telinganya. namun bukan angin yang membawa suara yuu padanya, melainkan hujan. hujan klasik yang terekam dalam memori yuu membawanya ke tempat kazuki sekarang berada. kazuki terperangah melihat yuu ada di hadapannya sekarang. tak hanya yuu, di belakang yuu ada byou, jin, rui, dan manabu. 

"yuu?? kau disini?? dan kalian??" kazuki  masih tak bisa mencerna yang terjadi di hadapannya saat ini. ia terlalu bahagia sampai tak bisa berpikir apa yang terjadi.

"hei, baka kazu.. aku kan tadi mengajakmu bertemu yuu, tapi kau menolak.."
kazuki hanya tersenyum mendengar suara jin yang sedang memarahi dirinya. beberapa detik kemudian kazuki sadar, bahwa yang ia dengar tadi memang suara yuu, bukan suara angin.

"ah, anoo.. yuu chan, yang kau katakan tadi itu.. benar?" 
kazuki tersipu malu, ia tak bisa menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah. yuuto menggangguk lembut menjawab pertanyaan kazuki. dengan segera kazuki menghadiahkan sebuah pelukan pada yuuto, seseorang yang membuatnya hampir mati menahan rindu. 
setelah puas meyakinkan dirinya, bahwa yang ada dihadapannya adalah yuuto, kazuki melonggarkan pelukannya. 

"bagaimana kalian tau aku disini?" 

"kazu chan, sudah kukatakan padamu kan, hujan yang membawaku kemari. sewaktu di restoran tadi aku melihat hujan, dan langsung terpikir tempat ini. tempat kau pernah menyatakan perasaanmu dulu..."
kazuki tersenyum senang, yuuto ternyata masih mengingat kejadian waktu itu. kejadian yang ia pikir yuu pasti sudah melupakannya. 

"hei,,hei,,,ayo cepat resmikan hubungan kalian.." 
suara byou memecahkan keheningan yang sedang terjadi antara yuuto dan kazuki.

"yuu chan, maukah kau menemani aku? dan berjanji tidak akan pernah meninggalkan ku lagi??"

"iya, aku mau..dan aku janji tidak akan meninggalkanmu kazu chan.."
semua member screw tampak senang dan terharu melihat yuu dan kazuki yang kembali bersama. kazuki mengecup lembut bibir yuu. di bawah sinar warna warni hanabi mereka saling menautkan hati yang sempat terpisah, dan menautkan bibir mereka satu sama lain.


~~~~owari~~~~~

bacot : I want kazuto.. [kazuki x yuuto] XDD
pasangan paporit saya setelah reituki.. tapi sayang hubungan mereka kandas di tengah jalan (??) fic ini hanya untuk menyenangkan hati saya, tidak lebih. dan jangan sadarkan saya bahwa kenyataannya mereka ga saling follow di twitter..  entah karena apa.. TwT
ancient rain, saya artikan dengan hujan kuno / hujan klasik, hujan yang menyimpan sebuah kenangan, yang pada akhirnya membawa yuu chan pada bang juki..wkwkwk.. *taboked*
udah ah.. comment dan kritik ditunggu....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar