tittle : ~Red sunset, End memories~ [2]
author : shinji ai
genre : shonen ai, angst, tragedy
hurt
rating : M
fandom : screw
pairing : Kazuki x Byou, Kazuki x
yuuto [whatevah PScShit..!! look this, I still write fanfic abt ur bands.. :p]
BGM : eternity [juliadoll] Shinkirou
[Mantenrou opera]
disclaimer : seperti biasa story
line is mine, fandom milik emaknya masing2..
~~~~~
kau
kehilangan orang yang kau cintai kan? aku pun begitu, aku kehilangan kau yang
kucintai...
jadi
aku mengerti perasaanmu...
~Byou's mind~
~Byou's mind~
“jelaskan padaku maksud dari semua
ini byou!!” Kazuki mengarahkan telunjuknya ke sebuah gambar dirinya dengan
seorang laki-laki. di gambar itu tertancap sebuah pisau tepat ditengahnya.
“kenapa kau hanya diam??!! kau selama
ini membohongiku??”
Byou hanya menunjukan senyumnya yang
tampak menyeringai. sudah tak ada lagi jalan untuknya mengelak. ia bangun, dan
berdiri tepat di hadapan kazuki. menatap matanya yang kini penuh oleh kilat
amarah. “sudah kubilang kan, aku tak ingin lagi mengingat kejadian itu…”
kamar yang bercahaya redup itu
tak menyurutkan mata Kazuki untuk memperhatikan dengan detail setiap foto yang
ada disana. berusaha mengais ingatan kenangan yang tenggelam dalam kebohongan
memuakkan yang dibuat oleh Byou. Kazuki terlalu sibuk mencari tahu masa
lalunya, hingga ia tak menyadari kenyataan betapa Byou memuja dirinya. Kazuki
mulai mengacak-acak meja di sudut ruangan itu, membanting foto-fotonya bersama
sosok yang tak bisa diingatnya itu ke segala arah. “siapa dia??!! jelaskan
padaku, kenapa aku—“ kazuki berteriak meluapkan amarahnya.
“apa??!! kau kenapa hah??” Byou
balas berteriak, emosinya juga meluap tak terkendali menyadari kenyataan yang
benar-benar berlari jauh meninggalkannya. “apa yang kau rasa saat melihatnya?
rindukah? sakit? atau apa??!!”
kazuki tak menjawab, ia hanya diam
dengan tatapan yang tak bisa dimengerti. ia mencengkeram erat baju tidurnya,
rongga dadanya terasa menyempit secara tiba-tiba. sesuatu yang besar dan terasa
menyakitkan seperti bersarang dalam dadanya. saat Kazuki melangkah mundur, Byou
membanting pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam. membiarkan Kazuki berada
di luar.
kazuki menyandarkan tubuhnya di
tembok, tulang-tulang dalam tubuhnya seolah lolos, hingga ia tak mampu berdiri.
ia perlahan terduduk. semua gambar dirinya dan mimpi-mimpinya menyatu,
berputar-putar dalam kepalanya. membuatnya merasakan sakit dan pusing yang
sangat hebat. perlahan semua yang ia lihat dalam kepalanya menjadi jelas. sosok
yang sangat ia rindukan itu berdiri di tepi pantai, darahnya jatuh
menetes hingga ke pantai. tepat dibelakangnya, Byou tampak berdiri dengan
sebilah pisau yang penuh darah ditangannya.
“yuu,…. yuuttooo…!!!”
teriakan Kazuki membuat Byou mau tak
mau keluar dari kamarnya. ia segera menghampiri Kazuki yang terduduk dan
mencengkeram erat rambutnya. Byou kemudian mendekatinya dan meraih dagu kazuki
untuk mendapatkan tatapan matanya. mata itu dengan jelas menyiratkan kesakitan
jiwanya yang mengalami kehilangan. sedalam itukah arti Yuuto bagi dirinya?
sesakit itukah kazuki saat kehilangan yuuto? pertanyaan-pertanyaan itu membakar
segenggam harapan ke dalam mata Byou. bibir tipisnya terus menggumam memanggil
nama Yuuto dengan lirih. Byou menyadari, sampai kapanpun tak akan ada tempat
baginya, sekalipun kazuki kehilangan semua ingatannya.
tiba-tiba Kazuki menatap nanar ke
arah Byou. “kau.. kau membunuh Yuuto!!! kau membunuhnya..!! kau membunuhnya
dengan pisau ditanganmu itu!! brengsek kau Byou!!!” kepalan tangan kazuki
bertubi-tubi melayang ke wajah byou, membuat rasa perih itu semakin tak
terkira.
Byou menatap Kazuki yang baru saja
menghajarnya dengan membabi buta. ia hanya tersenyum penuh makna seraya
menijlat sebagian darah yang mengalir dari robekan tipis di sudut bibirnya.
“kau begitu mencintainya ya? sampai tega memukulku seperti ini..” Ia kembali
menyeka darah dari sudut bibirnya. “aku mengerti perasaanmu, aku juga merasakannya…”
“kau bunuh yuuto dan sekarang kau
merasa kehilangan!! kau benar-benar tak tahu diri!! kau juga tak mengerti
apa-apa tentangku!!” benak Kazuki terus menerus menggerus pikirannya dengan
refleksi masa lalunya yang begitu menyakitkan. ia pun tak bisa mengendalikan
amarah dan emosinya yang kian meledak-ledak setelah kenangan pahit itu
membangunkan ingatannya. Kazuki melangkah masuk ke dalam kamar Byou, mengambil
sebilah pisau yang tertancap di foto dirinya dan Yuuto. matanya berkilat-kilat
saat ia berjalan menghampiri Byou.
Byou tak lari, ia bersiap menghadapi
kemarahan kazuki yang memuncak saat ingatannya kembali. Kazuki menarik tubuh
Byou ke dalam dekapannya, dan memeluknya dengan erat. Byou pun menyandarkan
kepalanya yang mulai terasa berat di bahu kazuki. darah yang mengalir dari
bibirnya menyatu indah dengan air matanya yang ikut menetes dan jatuh membasahi
bahu kazuki.
Kazuki melangkah mundur, membiarkan
tubuh Byou roboh begitu saja. pisau itu tertancap kokoh di perut Byou. ia
menatap Byou di tiap detiknya, tak melewatkan kesempatan saat Byou meregang
nyawa.
“kazuki…” Byou bersuara lirih,
“mungkin aku tak seberuntung yuu.. tapi setidaknya, aku bahagia… bahagia mati
ditanganmu.. maafkan aku…” Byou mulai menutup matanya yang terasa kian berat,
dan menghadirkan senyum kazuki dalam ingatannya untuk yang terakhir.
~~(-_(-_(-_-)_-)_-)~~
~~flash back~~
kazuki POV
nafasku terengah-engah saat sampai
di atas bukit. dari atas sini aku bisa melihat seluruh pantai dan dengan mudah
mencari sosok yuuto. aku sangat khawatir dengannya, ia hanya meninggalkan
secarik kertas dengan kalimat permintaan maaf padaku. aku tak mengerti apa
maksudnya, seketika itu aku merasakan perasaan takut yang amat sangat. mataku
terus mencari sosoknya, hingga tak lama kemudian aku melihat Yuuto. ia tampak
terluka, dan aku juga melihat orang lain disana. itu seperti Byou. aku
mempertegas pandanganku, dan ternyata memang benar byou juga disana. ia berdiri
menghadap Yuuto dengan sebuah pisau ditangannya. aku segera turun setelah menemukan
tempat dimana mereka berada.
sepertinya aku terlambat saat sampai
di bibir pantai. tubuh yuuto tertelungkup di bibir pantai. di tangan kirinya
tampak luka sayatan, dan darahnya membaur dengan air pantai. segera kurengkuh
tubuh yuuto yang terluka. aku memanggil namanya dan mengguncang tubuhnya, namun
ia tak kunjung membuka mata. kurasakan ujung tangannya sudah dingin, apakah ini
semua akan berakhir? semuanya berakhir disini? tidak.. aku tidak bisa
menerimanya. perasaan takut, bingung, dan sakit berkecamuk hebat dalam dadaku
saat aku menyadari Yuuto memang sudah tak ada. ia meninggalkanku? ia tak ada
lagi untukku? bagaimana bisa? ia baru saja berjanji akan terus bersamaku
beberapa hari yang lalu. aku mengutuki takdir yang merenggut Yuuto dari sisiku.
aku terus berteriak memanggil namanya hingga tenggorokanku terasa sakit.
tubuhku menggigil tak lama kemudian, aku semakin erat memeluk yuuto yang sudah
tak bernyawa. aku tak mau kehilangan dia, aku sangat mencintainya, sangat.
kubelai lembut wajahnya yang seolah tertidur dengan lelap.
kulihat pisau yang tadi digenggam
Byou terletak tak jauh dari tubuh yuuto. aku berjalan dan mengambil pisau itu.
aku menatap sosok yuuto-ku yang terbaring dan mulai menggoreskan ujung pisau ke
pergelangan tangan kiriku. belum sampai ujung pisau itu memutus urat nadiku,
tiba-tiba ada sesuatu yang menghantam bagian belakang kepalaku. tubuhku dengan
cepat kehilangan keseimbangan, hingga akhirnya jatuh. darah mengalir deras dari
bagian belakang kepalaku, menetes jatuh membasahi lengan dan tanganku. di sisa
kesadaranku aku mencoba meraih tangan Yuuto yang terjulur. aku berusaha sekuat
tenaga menjangkaunya, namun semua kesadaranku perlahan menghilang sebelum aku
sempat menyatukan tanganku dengan tangan yuuto.
-end kazuki pov-
Byou menangis di belakang sosok
kazuki yang sudah tak sadarkan diri. ia terus menangis hingga terisak isak, tak
peduli dengan ombak yang menertawakannya. ia hanya ingin meluapkan perasaannya.
ia merasa sangat bersalah, semua terjadi karena perasaan yang tidak seharusnya
ia miliki untuk kazuki. yuuto berniat mengorbankan dirinya saat ia tanpa
sengaja mengetahui perasaan Byou yang terlalu dalam untuk kazuki. sebagai kakak
tentu Byou tak bisa menerimanya, ia akan mengalah dan memilih kazuki bahagia
dengan yuuto. namun Yuuto memilih jalannya sendiri. ia terlambat saat sampai
disini. Byou berusaha merebut pisau yang di genggam yuuto, namun ternyata yuuto
telah memotong sendiri urat nadinya. di saat terakhir yuuto sempat memintanya
untuk menjaga kazuki.
Byou hanya bisa menuruti permintaan
terakhir adik kesayangannya,ia meninggalkan Yuuto ketika kazuki datang. saat
kazuki berniat menyusul yuuto, ia segera menghantamkan sebuah batu ke arah
kepala kazuki untuk menggagalkannya. kehilangan Yuuto sudah cukup membuatnya
merasakan penyesalan sepanjang hidupnya. setelah ini pun ia harus bersandiwara
memainkan perannya, walau dengan berat hati. ia menyimpan sendiri semua beban
yang tak akan pernah diketahui oleh kazuki.
~~end flash back~~
kazuki berlari ke arah pantai,
meninggalkan tubuh Byou di dalam rumah kayu tak jauh dari pantai. kazuki yang
sudah mampu mengingat kembali semua kenangannya, kini berdiri tepat di mana
terakhir ia memeluk yuuto. namun ia tetap tak pernah tahu kenyataan yang
sebenarnya terjadi. matanya menatap kosong ke arah laut lepas. wajah yuuto
kembali tercermin di antara birunya laut. kazuki tersenyum manis memandangi
wajah orang yang sangat dirindukannya.
sekian detik kazuki tampak
memejamkan matanya. ia kemudian jatuh terduduk. ombak yang menggapai tubuhnya,
menyeret serta darah kazuki ke laut lepas. sebuah pecahan kaca tertancap di
pergelangan tangan kirinya, memutus nadinya dengan sempurna. tubuhnya jatuh
terbaring setelah kehilangan separuh kesadarannya. rasa sakit mulai menjalari
tubuhnya, matanya pun mulai sulit untuk terbuka. perlahan tubuhnya mulai
menegang dan kaku. seulas senyum terukir di wajahnya saat menjemput kematian
yang dirasa akan lebih baik baginya. lebih baik mati sekalipun menjadi
ketiadaan, karena semua tak akan berbeda jika tanpa yuuto. kazuki mengakhirinya
di tempat semua berawal.
~~~Owari~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar