Duality of mind

Sabtu, 01 Oktober 2011

~Red sunset, End memories~ [screw fanfic]

tittle : ~Red sunset, End memories~
author : shinji ai
genre : shonen ai, angst, tragedy hurt
rating : M
fandom : screw
pairing : Kazuki x Byou
BGM : eternity [juliadoll] Yomi no yuzuri ha [deluhi] *ngenes, bandnya dah bubar kuabeh TwT*
disclaimer : seperti biasa story line is mine, fandom milik emaknya masing2. *gw ga rela nyebut mereka milik PSco xd*

#crictic and comment are wellcome :D

~~~~
ujung jarimu sudah dingin.. apakan ini akhir dari semua? apakah ini akhirnya?

matahari mulai tenggelam di ujung lautan, mewarnai langit dengan cahaya kemerahan. seiring tenggelamnya sang surya, jeritan memilukan turut tenggelam dalam riuhnya suara ombak. sesekali air laut menggapai sesosok tubuh yang tersungkur lemah di bibir pantai. darah yang mengalir dari tubuh tak berdaya itu menyatu dengan ombak. sebelah tangannya yang terjulur tampak menegang kaku. sebuah tangan lain tampak berusaha menggapainya, tersisa jarak beberapa mili dari kedua tangan penuh darah itu hingga akhirnya kedua tangan itu tetap tak saling bersentuhan. satu tangan itu terlalu lemah untuk mencapainya, selang beberapa saat tangan itu terkulai dan tak lagi bergerak, hening.  

~~(-_(-_(-_-)_-)_-)~~

Mata Byou menatap sayu pada sosok kazuki yang tampak tertidur lelap. ia tak lelah menunggu hingga kazuki terbangun dari tidur panjangnya. Dua tetes embun menetes jatuh dari sudut mata Byou. semakin lama menatap kazuki, hatinya semakin terasa perih. pandangan mata byou kemudian beralih pada sebuah keranjang berisi buah-buahan segar di atas meja. terselip sebuah pisau kecil di antara susunan buah yang tertata rapi itu. Byou mengambil pisau kecil itu, dan menggemgamnya dengan yakin. segaris senyum seringai tampak dari wajahnya. ia pun mulai menggoreskan ujung mata pisau itu ke pergelangan tangan kirinya.

Byou mendongak ke atas, matanya terpejam menikmati sensasi perih dan nikmat saat darahnya mulai menyeruak keluar dari garis-garis merah di tangannya. ia terus menggoreskan pisau itu ke seluruh tangannya. ia berhenti setelah merasa padangan matanya mulai kabur, perlahan ia menyandarkan kepalanya di samping tubuh kazuki. ia pun mulai terlelap..
nyawanya seakan ditarik masuk secara paksa, hingga memaksanya terbangun dari tidur. matanya terbelalak lebar, keringat dingin pun membasahi seluruh wajah tampannya. ia mencoba duduk, menenangkan detak jantungnya yang tak terkendali. sesaat kemudian, kepalanya terasa sakit, teramat sakit hingga ia menarik rambutnya sendiri dengan kedua tangannya. perban yang melilit kepalanya pun terlepas.  ia berteriak keras berusaha meredam sakit yang menghantam kepalanya. jeritannya yang cukup keras membuat Byou yang tertidur di sampingnya terbangun.

perlahan rasa sakit itu hilang, berganti dengan rasa hangat yang datang dari pelukan seseorang. pelukan ini terasa begitu nyata hingga ia memberanikan diri membuka matanya. seorang laki-laki dengan rambut pirang dihadapannya segera menyodorkan segelas air padanya.

“minumlah, supaya kau lebih tenang..” laki-laki berambut pirang itu tersenyum, meraih tangan kanan kazuki yang dingin dan memberikan gelas itu. wajah kazuki yang mulai tenang, membuat laki-laki dengan rambut pirang itu tanpa sadar tersenyum.

“kau siapa?”

senyum di wajah itu seketika sirna berganti ketegangan setelah mendengar pertanyaan kazuki. ia terlihat berpikir keras menghadapi pertanyaan kazuki yang cukup sederhana. “k-kau tak ingat aku?”

kazuki menggeleng perlahan, tatapannya kemudian beralih pada tangan kiri Byou yang penuh luka. ingatannya seketika menyeret kazuki ke dalam mimpi yang membuatnya terbangun, mimpi yang terasa jelas, nyata, dan membuatnya merasa sangat takut. “mimpi itu? apa yang terjadi sebenarnya? katakan padaku..!!”

“mimpi? mimpi apa? kazuki, kau tak ingat apa yang terjadi?”

mata Kazuki nampak menerawang, “aku melihat.. tangan.. dua tangan itu penuh darah, pantai.. di dekat pantai.. arrghh..” ia kembali menarik helai-helai rambutnya. kepalanya terasa sangat sakit saat ia berusaha merefleksikan kembali mimpinya.

Byou memeluk Kazuki, berusaha menenangkannya kembali. “tenanglah kaz, aku disini bersamamu…” ia berbisik lembut dan mengelus punggung kazuki. setelah tenang ia melepaskan pelukannya, menatap mata Kazuki dalam-dalam. “yang ada dalam mimpi itu, adalah kau… dan aku.”

“aku? kau? benarkah??”

Byou menunjukan tangannya kirinya yang penuh luka. “ini!! lihat ini baik-baik!! tangan ini yang kau lihat dalam mimpimu, semua ini terjadi karena aku mencintaimu kazuki!!”

Kazuki menatap mata Byou yang tampak memerah dan berkaca-kaca, mencari kebenaran dari semua ucapannya. “tidak mungkin, kau jangan bodohi aku!! kau ini—”

“laki-laki??!! ya, aku laki-laki dan kau juga laki-laki, tapi kita saling mencintai. ini buktinya.. tangan ini yang kau lihat kan??!!” kaca-kaca di mata Byou ahkirnya runtuh, dan tumpah menjadi linangan air mata.  walau begitu wajahnya tetap terlihat tegar, membuat Kazuki akhirnya meyakini semua kata-katanya. lagipula di satu sisi ia memang merasa tak asing dengan Byou, dan merasa pernah mempunyai hubungan yang cukup dekat.

“lalu apa yang terjadi dengan kita?”

Byou tak menjawab pertanyaan kazuki, ia hanya menunduk dalam. ia menahan rasa trauma yang begitu hebat mengguncang jiwanya, dan ia sebenarnya bersumpah akan mengubur dalam-dalam semua hal yang ia ingat tentang peristiwa itu. “maafkan aku, aku.. aku tak ingin lagi mengingatnya..”

melihat Byou yang begitu sakit hanya untuk mengingat apa yang terjadi, membuat Kazuki iba. ia menarik tubuh Byou dalam dekapannya, memeluknya erat hingga ia bisa mendengar detak jantung Byou. namun dalam hatinya ia tentu masih ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Byou sendiri tak menyangka kazuki akan memeluknya, dan untuk pertama kalinya ia sangat bahagia. ya, ia sangat bahagia. namun kebahagiaan itu menyeretnya kepada luka yang lebih dalam saat kenyataan meleburkan seluruh asa indahnya menjadi abu.

~~(-_(-_(-_-)_-)_-)~~


hari-hari berikutnya menjadi begitu hampa bagi kazuki. ia memang selamat dari kejadian yang tak mampu ia ingat, tapi ia tak merasa senang atau bahagia sama sekali. meskipun Byou, seseorang yang diyakini sebagai cintanya ada disisinya. ia merasa ada sesuatu yang benar-benar hilang melebihi ingatannya. semua yang ia ingat layaknya puzzle yang belum sempurna tepat di bagian tengah, membuatnya tak menjadi gambaran utuh. kadang rasa kehilangan yang amat sangat mendera hatinya, membuatnya memnangis tanpa alasan.

kali ini pun kazuki kembali menangis, mentari senja di ujung pantai meyaksikan embun-embun dari sudut mata kazuki berlinangan. cahaya merah dari sinar matahari yang tenggelam terbias indah dalam bulir-bulir embun yang turun dari sudut mata melewati pipinya. sebuah genggaman tangan hangat, terkait di jari-jarinya. kazuki hanya terpana melihat sosok yang menggenggam erat tangannya. senyumnya meluruhkan seluruh rasa sedih yang mengungkung hatinya selama ini.

perasaan sayang itu dengan jelas dirasakannya saat menatap mata teduh sosok dihadapannya. mata teduh yang amat dikenalinya itu adalah mata yang selama ini dirindukannya. dan sosok dihadapannya saat ini bukan Byou. sosok itu kemudian mengalungkan syal hitam miliknya di leher kazuki. sosok itu hilang begitu saja saat kazuki mencoba menyentuh wajahnya. bersamaan dengan itu dunia seolah berputar-putar dan berakhir dengan akhir yang sama seperti sebelumnya. kedua tangan penuh darah itu, menjadi penutup mimpinya malam ini.

Kazuki bangun tiba-tiba dari tidurnya dengan nafas tersengal. keringat dingin pun membasahi seluruh tubuhnya. saat kesadarannya telah utuh, ingatannya mulai kembali bekerja, dan intuisi pun turut menuntunnya. ia bangun dan segera keluar dari kamarnya. entah atas alasan apa ia melangkah menuju kamar Byou, selama ini pun Byou tak pernah memperbolehkannya masuk ke dalam kamarnya.

Byou terbangun ketika Kazuki tiba-tiba masuk dalam kamarnya. kazuki terpana melihat seluruh dinding kamar Byou penuh dengan gambar dirinya. dan di salah satu sisi, banyak terdapat gambar dirinya bersama seseorang. dalam gambar itu ia melihat dirinya yang benar-benar bahagia, dengan seseorang yang baru saja hadir dalam mimpinya.

“jelaskan padaku maksud dari semua ini byou!!” Kazuki mengarahkan telunjuknya ke sebuah gambar dirinya dengan seorang laki-laki. di gambar itu tertancap sebuah pisau tepat ditengah.

“kenapa kau hanya diam??!! kau selama ini membohongiku??”

Byou hanya menunjukan senyumnya yang tampak menyeringai. sudah tak ada lagi jalan untuknya mengelak. ia bangun, dan berdiri tepat di hadapan kazuki. menatap matanya yang kini penuh oleh kilat amarah. “sudah kubilang kan, aku tak ingin lagi mengingat kejadian itu…”

~~TBC~~

sejujurnya saya ga pede ngepost ni penpic.. masih ga yakin.. TwT
tolong dibantu ya..tolong dibantu.. u.u

Tidak ada komentar:

Posting Komentar