Duality of mind

Minggu, 17 April 2011

Gemini [alice nine fanfic chap 2]



Title : GEMINI
Author : Kazami Ai / axel
Genre : romance, fluff, mxm relationship, 
Rating : Nc-17
Fandom : Alice Nine, the GazettE [aoi], megamasso [ryohei].
Background music : Gemini-0-eternal, Gemini-I-the void, Gemini-II-the luv [alice nine]
Disclaimer : cerita ini hanya fiktif belaka, hasil semedi di kamar pon. XD~ alice nine mutlak milik PSco, gw cuma minjem nama.cerita aseli hasil karangan gw. tolong  izin klo mw repost. ^_^
buat yang ga sengaja kepeleset, trus jatoh guling2 sampe nemu ini fic nista dan MEMBACANYA, komen sangat diharapkan..
arigatou~~ 

******

Atenaku umae ochita
sugu okuno sei no naka
anata to deaeta yo 


tanpa tujuan kita dilahirkan,lagi dan lagi dalam kehidupan
aku bertemu denganmu karena nasib


shou merebahkan tubuh lelahnya di ranjang empuk miliknya. perlahan shou memejamkan matanya, dan bayangan saga mulai menyeruak dalam benaknya. ia sangat merindukannya, merindukan seseorang yang tak pernah ia kenal sebelumnya. entah sejak kapan shou mengenal laki-laki berwajah cantik itu,  bahkan ia baru pertama kali melihatnya secara nyata. seseorang dari masa lalunya. mungkin saja? pikiran shou terus berkecamuk saat ia pikir sosok dalam pikirannya itu tak pernah ada.
dan kini sosok dalam pikirannya itu nyata. 
"benarkah itu kau? tapi aku masih tak tau namamu..."
shou menatap kosong di langit-langit kamarnya. 

"shou...kau sudah makan?"

suara hiroto membuyarkan lamunannya tentang saga. shou hanya melirik sekilas ke arah hiroto.

"belum.."

"ini aku bawakan makanan, oya laki-laki yang tadi itu apa kau mengenalnya?"

"laki-laki yang mana?"

"yang tak sengaja ku tabrak itu, apa kau lupa? ia menanyakan namamu tadi.."

shou segera bangkit, dan duduk di sebelah hiroto. ia mulai tertarik dengan dengan apa yang di katakan sepupunya itu.

"ia bertanya namaku? bagaimana bisa? aku tak mengenalnya.."

hiroto mengernyitkan alisnya. ia merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi. ia menangkap ekspresi wajah yang sama ketika saga melihat shou tadi siang.

"siapa nama laki-laki itu?" shou menatap hiroto tajam.

"ahh..aku lupa menanyakannya.." 

hiroto tersenyum kecut, dan kekecewaan tergambar di raut wajah shou.

*******

shou menarik lengan saga, hingga saga jatuh dalam pelukannya. sebuah mobil sedan melaju dengan cepat dan seperti sengaja ingin menabrak saga. saga dan shou saling berpandangan, dan tak sebarapa jauh dari tempat mereka berdiri, mobil itu berhenti. seseorang keluar dari dalam mobil itu dan menghampiri mereka.

"hei saga..maaf membuatmu terkejut.. aku hanya ingin mencoba mobil baruku.."
laki-laki yang terlihat sekilas mirip dengan perempuan itu tertawa terkekeh ke arah saga.

tora bersama seseorang terlihat berlari kecil menghampiri saga dan shou yang masih terlihat kaget.
"ryohei..keterlaluan kau. kalau saga terluka bagaimana??"

" aoi, apa pedulimu?! toh sekarang saga tak apa-apa kan? kau juga. siapa kau? tidak perlu menjadi sok pahlawan hanya untuk orang tak berguna ini.."
ryohei menunjuk wajah shou, dan shou hanya balas menatapnya dengan tatapan dingin. walau dalam hainya shou sunggu tak terima atas apa yang ia lakukan pada saga. ingin sekali ia membunuhnya saat itu.

"keterlaluan kau..!!" kali ini tora yang membentak ryohei.

"sudah..sudah aku tak apa-apa..." 
saga berusaha mencairkan suasana. ia tak ingin terjadi keributan hanya gara-gara hal sepele. mendengar ucapan saga, shou langsung pergi memasuki gedung kampus,meninggalkan mereka semua tanpa berkata apa-apa.


dengan terburu-buru shou melangkahkan kakinya menuju ke toilet. kepalanya terasa sangat pusing setelah kejadian tadi. shou segera membasuh wajahnya dengan air untuk menyegarkan kepalanya yang terasa berat. shou terdiam, menatap pantulan dirinya di cermin. 

laki-laki itu terbaring lemah. darah membasahi seluruh tubuhnya. nafasnya terputus-putus, dan mulai tercekat. laki-laki itu menjulurkan tangannya pada seseorang. seseorang yang di hadapannya itu terlihat menangis dalam senyumnya.
namun belum sempat seseorang itu meraihnya, tangan laki-laki malang itu tiba-tiba jatuh terkulai lemas. laki-laki itu sepertinya baru saja menjemput ajalnya. sebuah senyum terukir indah di wajahnya penuh darah, ia sudah tidur dalam keabadian.

"tiiddaakk...!!! tidak mungkin..!! itu aku??!! aku sudah mati??? aku dan..."
shou histeris melihat bayangan dalam cermin yang terlihat di matanya. ia mundur beberapa langkah. masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 

"saga..."
senyum indah terlukis di wajah shou. ia mengingat semuanya tanpa ia sadari. namun beberapa saat kemudian,senyum di wajahnya tampak menyeringai. matanya menyipit dalam senyumnya. 

******

"dosen brengsek..aku jadi pulang larut malam begini.."
ryohei mengumpat kesal. ia terpaksa pulang larut karena harus menyelesaikan tugasnya. ryohei berjalan tergesa-gesa menuju mobilnya. begitu sampai di mobilnya, dari arah belakang seseorang menepuk bahunya.
saat menoleh, sebuah hantaman yang sangat keras mendarat di wajahnya. darah mengucur deras dari hidungnya. 

"arrghh...si..siapa kau??" 

karena tak ada penerangan yang cukup ryohei tak mampu melihat seseorang yang baru saja menghajarnya tadi. hanya senyum seringai yang sedikit terlihat dari wajahnya.

to be continue~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar