Duality of mind

Kamis, 28 April 2011

More than you know 3 [fanfic]

Title       : More than you know
Author   : kaiiu [nama pemberian rii chan XDd]
Fandom : the gazette, 12012.
Genre    : apa itu ya namanya kemaren, tragedi hurt klo ga salah.
Rating   : balita+ [bayi lima belas tahun]
Backsound : yg bagian awal gw dengerin shiroki yuutsu, yang bagian tengah DIM SCENE. XDd
NB: fic request-an indro. semoga puas (?)


****
cangkir berisi kopi itu tinggal tersisa separuh. laki-laki bergaya nyentrik itu terus memperhatikan jam di tangannya. seseorang yang ia tunggu sudah telat hampir setengah jam. ia kembali meminum kopi di cangkirnya itu hingga habis. 15 menit kemudian seseorang yang di tunggunya akhirnya datang. 
"maaf, reita..kau menunggu lama.." ruki membungkukan badannya. 
"tak apa, duduklah.." reita tersenyum dan mempersilahkan ruki duduk.
reita memperhatikan ruki dengan seksama. di beberapa bagian wajah ruki tampak membiru. ruki yang sadar sedang diperhatikan berusaha menunduk sedalam mungkin.
"ruki, lama tak berjumpa denganmu. sekarang  kau tinggal dengan siapa?"
"a..aku tinggal dengan kakak dan ayahku."
"kakak? kau punya kakak selain wataru?" 
ruki terdiam mendengar nama wataru. melihat ekspresi wajah ruki yang berubah reita segera meminta maaf.
"m..maaf ruki, aku tak bermaksud..."
"tak apa reita. aku juga baru tau," ruki berusaha tersenyum dalam sakitnya.
"apa mereka semua baik padamu?"
"maksudmu apa rei?" nada bicara ruki terdengar meninggi.
"maaf kalau aku lancang,tapi wajahmu terlihat membiru, seperti dipukul seseorang. ahahah, tentu saja aku salah. mereka keluargamu kan? pasti mereka memperlakukanmu dengan baik." reita tak ingin menyinggung perasaan ruki lagi.
sementara ruki hanya terdiam. kata-kata reita seakan seperti menyindir dirinya yang bodoh. nyatanya memang miyawaki menyiksa dirinya dan tubuh lemahnya. dan ruki hanya diam.
"reita..aku ingin pulang. badanku tak enak."
"baikalh, aku antar ya.." ruki menjawabnya dengan anggukan dan senyum manis yang membuat hati reita meleleh.

*********

ruki yang lelah berjalan menuju kamarnya. namun sebelum sampai di kamarnya tiba-tiba miyawaki menghampirinya.
"siapa yang mengantarmu pulang?" miyawaki menatap tajam ke arah ruki.
"di..dia temanku kak.."
PLAKK..
ruki jatuh tersungkur setelah miyawaki dengan keras menampar wajahnya. darah menetes dari hidungnya. 
"kak..maafkan aku.." ruki menangis menahan sakit dan ia merasa amat takut saat itu.
miyawaki tak menjawab, hanya tersenyum sinis. ia menarik baju ruki dan menyeretnya ke arah kamar mandi. di kamar mandi ia melepas paksa semua baju ruki. miyawaki kembali menikmati tubuh lemah ruki berkali-kali. ruki yang sudah lemas di baringkannya di bathub. miyawaki mulai menyayat tangan, lengan, dan leher ruki. dinikmatinya perhalan-lahan darah yang terus mengalir itu. setelah puas miya menatap nanar ke tubuh ruki yang tak berdaya dan penuh darah. miya benar-benar terpesona dengan pemandangan di depannya.
"ini pelajaran untukmu ruki..!! hanya aku yang boleh menyentuhmu..!!" 
setelah puas ia meninggalkan ruki. ruki yang masih sadar hanya bisa menangis. dengan sisa kekuatannya, ruki beruaha mengambil handphone di saku di bajunya. 

"halo..ruki? ada apa?" perasaan reita terasa aneh saat ia menerima telepon dari ruki.
"rei..reita..tolong aku.." suara ruki terdengar sangat lemah dan teleponnya terputus.
"ruki..kau kenapa??? rukii??!!"
dengan segera reita memutar balikan mobilnya, kembali ke rumah ruki.

begitu sampai di rumah ruki, tak ada seorang pun yang membukakan pintu. reita pun nekat mendobrak pintu rumah. reita berteriak memanggil nama ruki, namun ia tak mendengar jawaban sama sekali. reita semakin galau. di carinya sosok ruki di seluruh ruangan, sampai akhirnya reita menemukan ruki yang tergeletak mengenaskan di lantai kamar mandi. tubuhnya tanpa baju sama sekali dan berlumuran darah.
"ruukkiiii...!!!!"

********

"di mana aku? apa aku sudah mati? damai sekali rasanya..."
ruki merasa sangat damai. perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. di sekelilingnya hanya ada warna putih. seberkas cahaya sinar seolah seperti masuk menembus mata ruki. terasa sangat menyilaukan. perlahan ruki membuka kembali matanya. semuanya masih tampak sama. putih. tapi kali  ini ia melihat seseorang di sampingnya. orang itu tak asing baginya, seseorang yang ia kenal dengan baik.

***

bersumbang~~~  xd
gomen klo lanjutannya selalu sedikit, soalnya gw selalu ngantuk klo nerusin fic.. XDD *dihajar yg baca
klo ada bagian yang ga puas, silahkan komen.. biar ruki yang puasin *maksut???*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar