Duality of mind

Minggu, 17 April 2011

Gemini [alice nine fanfic chap 3]


Title : GEMINI

Author : Kazami Ai / axel
Genre : romance, fluff, mxm relationship, 
Rating : Nc-17
Fandom : Alice Nine, the GazettE
Background music : Gemini-0-eternal, Gemini-I-the void, Gemini-II-the luv [alice nine]
Disclaimer : cerita ini hanya fiktif belaka, hasil semedi di kamar pon. XD~ alice nine mutlak milik PSco, gw cuma minjem nama.cerita aseli hasil karangan gw. tolong  izin klo mw repost. ^_^
buat yang ga sengaja kepeleset, trus jatoh guling2 sampe nemu ini fic nista dan MEMBACANYA, komen sangat diharapkan..
arigatou~~ 

******
pagi itu tampak berbeda dari hari biasanya. tampak lebih ramai di sekitar lapangan di gedung kampus. beberapa orang tampak berkerumun, saga yang baru saja datang memilih menghindari kerumunan orang-orang itu. ia tidak biasa, kepalanya akan terasa sangat pusing jika ia ada di kerumunan orang-orang. 

"kau harus melihat ini saga..." 
tiba-tiba nao menyeret tangan saga ke arah kerumunan. namun saga segera menepis tangan nao.

"hei..kau apa-apaan. aku tidak suka kerumunan orang seperti itu..!!"

saga membentak nao. namun nao tetap menyeretnya, hingga sampai di kerumunan orang-orang itu. nao juga menyeret masuk saga ke dalam kerumunan. saga benar-benar ingin marah pada nao saat itu, namun amarahnya menguap ketika melihat sosok yang sedang di kerumuni orang-orang.
tubuh ryohei yang sudah tak bernyawa tergeletak di depan mobil sedan miliknya. wajahnya penuh luka sayat. di pipi kanan dan pelipisnya tampak membiru, seperti dihantam sesuatu. dan di lehernya terdapat sayatan panjang dan dalam. tampaknya sayatan inilah yang menghabisi nyawa ryohei. darah yang telah mengering pun banyak tercecer di sekitar mobil ryohei. 
di tengah kerumunan itu tampak shou sedang memperhatikan saga yang terlihat tak kuat dengan pemandangan di depannya. shou juga sekilas menatap dingin pada tubuh ryohei yang sudah kaku.
saga yang tak kuat melihat pemandangan itu langsung menjauhi tempat itu. nao dengan segera mengejar saga.

"saga tunggu..!!"
nao menghampiri saga yang sedang bersandar di tembok. 

"brengsek kau nao..!! cukup beritahu aku, kau tak perlu mengajakku melihat mayat ryohei yang mengerikan itu..!!!"

"maaf..maaf..tapi aku hanya ingin memberitahumu.."

*****

me wa sorashi wa shinai
toumei na sono kimi no egao ga kokoro no soko ni
kienai honou tsuketa mama

[aku] tidak akan mengalihkan mataku
senyuman transparan anda, 
menyalakan api yang tidak padam seperti yang di dasar hatiku

saga tak menghiraukan nao,saat ia melihat shou melintas di depannya, dan tersenyum. saga terus memperhatikan sosok shou, senyuman itu seperti membawa ingatannya pada mimpinya kemarin. saga benar-benar terpaku pada shou. senyuman itu terasa damai di hatinya. ekor mata saga terus mengikuti bayangan shou hingga benar-benar hilang dari pandangannya. perasaan aneh itu muncul setiap ia melihat shou. tak lama kemudian tora datang menghampiri saga dan nao. 

"saga..kau tak apa-apa?" 
tora tahu saga baru saja melihat mayat ryohei, dan ia pun tahu saga tidak pernah bisa melihat hal seperti ini. tora menggenggam tangan saga dengan erat.

"ya..aku tak apa-apa.." 
tanpa sadar saga merebahkan kepalanya di pundak tora. ia benar-benar butuh sandaran.

"kau terlihat sangat kaget ya, saga..."
tanya aoi tiba-tiba, sambil menghembuskan asap rokok dari bibirnya. ia memandang saga dan tora dengan tatapan aneh. 

"ryohei mati dibunuh..tapi siapa yang melakukannya?"
nao mulai penasaran dengan kematian ryohei yang tidak wajar.

"entahlah..mungkin seseorang yang sangat membencinya. mungin juga ia pernah bersalah pada seseorang..." aoi melirik sekilas ke arah saga.

"hei, apa maksudmu?" 

"sudahlah saga..lebih baik kau istirahat. kau masih tampak shock.."
tora mengusap lembut pipi saga.

*****
togiresou na koede kimi ni todoitemasuka?
aishiteru...aishiteru...kokoro kara
in the void, in the void

melalui suara yang terganggu dapatkah ini meraihmu?
aku mencintaimu..aku mencintaimu... dari dasar hatiku
dalam kekosongan...

sementara dari kejauhan shou hanya bisa memandang saga dari jauh. air matanya perlahan meleleh membasahi pipinya. hatinya terasa sangat perih melihat pemandangan itu. ia mulai sadar,bahwa ia mencintai saga. ia merasa sangat mencintai saga tanpa ia ketahui alasannya. hanya bayang-bayang dari mimpinya yang menuntunnya menemukan jawaban dan masa lalunya yang sama sekali tak terekam dalam ingatannya. 
"saga... apa kau mengingatku seperti aku mengingatmu? seperti aku mengingat perasaan ini.. sakit sekali rasanya.."
air mata shou masih terus meleleh dari sudut matanya yang indah. ia masih menatap saga dari jauh.
"asal tidak ada lagi yang menyakitimu..aku bisa terima.." shou menghapus air matanya sendiri dan tersenyum kemudian.

"shou...benarkah dia itu...yang sering kau ceritakan padaku?"
hiroto menepuk lembut bahu shou. sebagai satu-satunya orang yang dekat dengan shou, dia yakin shou butuh teman saat ini. shou hanya menjawab dengan anggukan kecil.

"kalau begitu, lebih baik kau katakan padanya..."

"orang bodoh mana yang mau mempercayai semua ini pon??"

"jadi..aku ini bodoh.." 
hiroto menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sedikit kecewa.

"ah..bukan begitu maksudku..hei..."

"tidak apa shou..aku percaya padamu. walau di anggap bodoh pun aku tetap percaya padamu. karena aku mengenalmu dengan baik shou.."
hiroto tersenyum manis. senyum tulus yang dapat dilihat dengan jelas oleh siapa pun. shou memeluk hiroto dengan erat. ia begitu terharu dengan apa yang dikatakan hiroto. 

"aku tak butuh seribu teman pon, mempunyai sahabat dan sepupu sepertimu saja sudah cukup bagiku." ucap shou dalam pelukannya.

"konyol sekali jika ia mengalami hal yang sama sepertiku.. mengapa sesakit ini melihat mereka berdua? apa aku..."
saga menghela nafas panjang. melihat shou dan hiroto yang berpelukan dari kejauhan membuat nafasnya sesak tiba-tiba. namun ia juga tak bisa membohongi perasaanya. ia cemburu,karena ia mencintai shou. 

TBC~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar