Duality of mind

Kamis, 28 April 2011

More than you know 4 [fanfic]


Title       : More than you know
Author   : kaiiu [nama pemberian rii chan XDd]
Fandom : the gazette, 12012, deluhi
Genre    : apa itu ya namanya kemaren, tragedi hurt klo ga salah.
Rating   : yg ini aman. jadi ratingnya apa? *plakk
Backsound : masih shiroki yuutsu, satu lagi without a trace [the GazettE]
NB: maaf..akhirnya aneh sekali... ckckck... aneh deh pokoknya... DX

******

"di mana aku? apa aku sudah mati? damai sekali rasanya..."
ruki merasa sangat damai. perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. di sekelilingnya hanya ada warna putih. seberkas cahaya sinar seolah seperti masuk menembus mata ruki. terasa sangat menyilaukan. perlahan ruki membuka kembali matanya. semuanya masih tampak sama. putih. tapi kali  ini ia melihat seseorang di sampingnya. orang itu tak asing baginya, seseorang yang ia kenal dengan baik.
ruki merasakan hangat tangan seseorang, yang sedang erat menggenggam tangannya. cahaya itu begitu silau hingga ia berusaha sedikit lebih keras membuka kelopak matanya. ruki berusaha mengenali sosok yang sedang berdiri di sampingnya. setelah berhasil membuka matanya, dengan jelas ia melihat seseorang yang sejak tadi berdiri di sampingnya. 
"kau...sujk.."
"ruki..maafkan aku..jika terjadi sesuatu padamu aku pasti tak akan bisa memaafkan diriku sendiri, wataru juga pasti akan membenci ku.." sujk menunduk dalam, namun tersirat sebuah kelegaan dalam raut wajahnya yang tampak tegang.
"a..aku tak mengerti..." ruki merasa tubuhnya sangat lemah. ia tak mampu berbicara banyak. ruki melihat di sekeliling tempat ia berbaring. berbagai macam selang dan beberapa alat yang tidak ia mengerti terpasang dengan rumit ke seluruh tubuhnya. terdengar suara derit pintu yang terbuka. reita muncul dari balik pintu dan segera menghampiri ruki.
"ahh..ruki kau sudah sadar..syukurlah..." reita menggenggam erat tangan ruki. matanya juga tampak berkaca-kaca.
"rei..ta..kau menangis?" 
"kau ini..aku sangat mengkhawatirkanmu ruki. aku tak ingin kehilanganmu..." 
saat mendengar ucapan reita,hati ruki seperti bergetar. ia merasakan sesuatu yang aneh, namun ia menyukainya.

"ruki..ada sesuatu yang harus kusampaikan. tentang wataru." sujk berusaha menahan perasaannya. bagaimanapun ia tetap mencintai wataru, dan ia belum bisa menerima kematian wataru. ruki segera mengalihkan pandangannya pada sujk.
"ia..ia tidak membencimu ruki...ia juga mencintaimu, lebih dari yang kau tau.." 
air mata ruki tumpah begitu saja mendengar kata-kata sujk.
"tidak mungkin...jangan berusaha menghiburku.."
"aku tidak sedang menghiburmu. aku hanya ingin kau tahu.."
"aku sudah tahu semuanya..apalagi yang harus kudengar...wataru..aahh..arrgh.." ruki tiba-tiba memegangi kepalanya yang terasa sakit sekali.
"ruki..tenanglah..dengarkan saja apa yang akan ia katakan.." reita mengelus lembut kening ruki. setelah melihat ruki yang sedikit tenang sujk melanjutkan kata-katanya.
"bisa kau ingat, wataru yang selalu peduli padamu, yang selalu khawatir tentangmu, dan semuanya. kau ingat ruki? apa mungkin ia membencimu?"
ruki hanya diam. memorinya tentang wataru membawa rasa sakit dan pedih yang teramat dalam.

******

-flash back-
"kau bilang kau membencinya wataru??!!!" sujk menatap tajam ke arah wataru.
"entahlah..aku tak mengerti... aku memang membencinya, karena ia merebut kasih sayang ibu padaku. tapi aku juga... aarrghh...perasaan ini begitu rumit ku jelaskan, aku tak mengerti.." wataru menunduk,mengepalkan tangannya.
"katakan saja padanya..." sujk berusaha tersenyum dalam sakitnya.
"aku tak akan mengatakan apapun padanya, aku tahu apa yang harus kulakukan. semua ini untuknya.. kau mau membantuku kan?"
"tidak..!!! sampai seperti itukah  perasaanmu wataru?? aku tak akan sanggup...kau tau itu... kumohon jangan lakukan.." sujk memeluk wataru dengan erat dan menangis di bahu wataru.
"hanya ini yang bisa kulakukan...jika ia membenciku, ia pasti bisa menerima kematianku. aku tak ingin ia merasa kehilangan aku, jika aku mati.. aku tak ingin ia sedih sujk.. mengertilah.."
"kita bisa mencari pendonor hati yang lain wataru..tak harus kau..!! atau..kau hubungi saja ayahmu.. ia pasti akan membantumu kan wataru?? kumohon..."
ekspresi wajah wataru seketika berubah. dari matanya benar-benar terpancar kebencian.
"cih..!! aku lebih baik mati demi ruki, daripada mengemis padanya. ia sudah membuangku, dan ibuku. jangan lagi kau sebut dia ayah. aku tak pernah menganggapnya seperti itu..!!!"
wataru memegang kedua bahu sujk. menatapnya dalam, dan mengecup perlahan bibirnya dengan lembut.
"hanya kau yang bisa membantuku...dan besok datanglah ke rumahku.."
sujk hanya menjawab dengan sebuah anggukan kecil. setelah itu wataru pergi dari hadapannya.

-flash back end-
*****

"dan aku memang datang ke rumahmu saat itu ruki, aku ingin berpamitan padamu dan wataru. orang tuaku memintaku pulang saat itu. dan aku tak menyangka ia benar-benar melakukan itu.. aku pikir ia akan mengurungkan niatnya jika tak ada aku..." air mata terus mengalir dari sudut mata sujk. begitu pun dengan ruki, ia seakan tak percaya dengan semua yang ia dengar.
"aku berusaha mencarimu...agar bisa segera mentranplantasikan hati wataru padamu. hampir saja aku terlambat.. untung saat itu reita memberi tahuku dan keadaanmu juga kritis saat reita menemukanmu..." kali ini sujk tersenyum lega.
ruki masih tak sanggup berkata apa-apa. semua masih terasa membingungkan baginya. 
"jadi..ia.." ruki terisak-isak.
"ia mengorbankan nyawanya untukmu ruki.. ia mencintaimu lebih dari yang kau tau.." sujk menatap ruki lembut.


*****

"apa kabarmu hari ini kak?" laki-laki dengan syal hitam itu, membetulkan topinya yang sedikit turun.
"ah, pagi ini dingin sekali..tapi itu tak mebuatku malas untuk mengunjungimu.. kau bahagia kan kak?? aku berjanji tak akan membuatmu kecewa. kau sudah mengorbankan semuanya untukku... aku tak ingin menjadi manusia bodoh yang menyia-nyiakan pengorbanan orang lain untukku.. walaupun aku merasa sulit pada awalnya.. sekarang pun kau tak perlu khawatir, aku tinggal dengan seseorang yang sangat baik padaku...ah, itu dia menyusulku kemari kak. dia perhatian sekali ya padaku. kak, aku pergi dulu. besok aku akan mengunjungimu lagi..sampai jumpa kak.."
ruki mencium nisan wataru dengan lembut, meletakan sebuah bunga di atas pusara kakaknya. menatapnya sesaat dan tanpa terasa mengalir air mata di sudut mata ruki. 
"ruki..dokter belum membolehkanmu pergi jauh.. kau ini.." reita yang baru datang langsung menceramahi ruki.
" maaf rei..aku hanya ingin mengunjungi kakak..lagipula ini sudah minggu kedua sejak aku keluar rumah sakit. aku sudah merasa sehat kok." ruki tersenyum manis.
"baiklah..tapi berjanjilah untuk tidak pergi tanpa aku.."
"um..baik reita kun.." ruki tersenyum girang. reita menggandeng tangan ruki, meninggalkan area pemakaman.

******

owari~


hee..aseli ga mutu ni cerita... saya memang author baka yang terlalu memaksakan cerita.. DX
*jedotin kepala k kasur kai


============


Tidak ada komentar:

Posting Komentar