Duality of mind

Senin, 21 Februari 2011

Chimamire no ai [血まみれの愛。] Chapter 1


author: aiu, ciel.
tittle: Chimamire no ai [血まみれの愛。]
genre: friendship.
rating: T
fandom: anak CI. 
pairing: baru dievha x nae, yg lain nyusul.
note: (aiu) pusing bikin ni fic, muter otak gw 180 derajat.. DX
          (ciel) jadi semangat bikin thilernya XDD

           Laki-laki itu berdiri di depan pintu gerbang. satu-satunya pintu gerbang menuju Akuma University dan Akuma senior high school. laki-laki berambut perak itu selalu datang lebih pagi, hanya untuk melihat dan menjadi orang pertama yang menyapa gadis cantik berambut hitam,salah satu murid akuma senior high school. tak lama kemudian seseorang berambut coklat berjalan ke arahnya dan melewatinya begitu saja. laki-laki itu hanya memandangnya dengan tatapan aneh.

          gadis berambut coklat itu menoleh ke arah laki-laki yang menatapnya aneh.
           "dia tak akan datang Gin...percuma menunggunya.." mata Gin terbelalak mendengar kata2 gadis itu
           "sok tau.." Gin mencoba mengelak. gadis itu hanya tersenyum simpul melihat tingkah kawan lamanya.
           "baiklah..kau benar,aku sok tau.." gadis itu berlalu, namun belum sempat melangkah tangannya di tarik oleh gin.
           "hei...apa-apaan sih.."
           "ai maaf..kau benar..tentang itu..sekarang katakan, kau tau darimana kalau dia takkan datang.."
           " tentang apa?" aiu tersenyum puas, dia berhasil memojokan gin, dan sekarang justru mempermainkan perasaannya.
           "kau ini...tentu saja tentang gadis itu.." wajah gin bersemu merah.
           "dia sekarang tinggal bersama ku, di apartemen. dia anak teman ibuku. dan sekarang dia sedang sakit."
           " apa?? sakit?? bolehkah aku menjenguknya..ku mohon.."
           aiu mengernyitkan alisnya, menatap aneh ke arah gin. tak pernah sekalipun ia melihat gin sampai seperti ini.
           "terserah kau aja..."
           "aah...terima kasih..kau memang sahabatku ai.."
           gin reflek memeluk aiu dengan senang, pelukan antar sahabat tentunya. namun pelukan itu di anggap lain oleh seseorang yang memandang mereka berdua dari kejauhan. matanya terus menatap gin dan ai dengan tatapan tajam.

           Diantara kerumunan para siswi yang bertubuh seksi, sorot mata casanova tidak lepas dari pria yg tersenyum licik kepada julietnya.
           "Ciel.. Ayo main bareng" rengek salah satu pemujanya.
           "Nanti malam manis" ciel mengecup tepi telinga pemujanya itu.
           Semua pemujanya berteriak histeris, bahkan salah satu pemujanya mencium siswi lain disampingnya. Keributan itu memancing perhatian aiu dan gin. Ciel ber'smirk cool saat julietnya, aiu melihatnya.
           "mereka itu..." mata aiu memandang aneh ke arah kerumunan siswi-siswi itu.
           "sudahlah..tak usah pedulikan mereka..." gin menarik tangan aiu dan menggandengnya menuju kampus.

           dua orang siswi berseragam sma akuma, berlari-lari kecil menghampiri dievha dan nae. pasangan uke-seme paling populer di kampus. mereka sedang duduk di kantin kampus,menikmati makan siang bersama.
           "mama...tante..hai.." yuu tersenyum lebar, dan kemudian duduk di hadapan dievha dan nae. miu ikut duduk di samping yuu.
           "hai yuu..tumben ke sini. ada perlu apa?" tanya dievha sambil menghabiskan sisa makan siangnya.
           "mamadievha..liat aiu?" tanya yuu sambil melihat-lihat sekelilingnya
           "mau apa cari aiu?" nae mengaduk-aduk jus alpukatnya.
           "mau jenguk temen kita yang tinggal di apartemen aiu.."
           nae dan dievha saling pandang mendengar jawaban miu. orang yang dibicarakan tiba-tiba datang dengan wajah murung. menarik kursi di sebelah miu, lalu duduk. semua hanya diam dan memandanginya saat aiu datang. merasakan atmosfer aneh di sekitarnya, aiu akhirnya membuka pembicaraan.
           " apa? jangan lihat aku seperti melihat pembunuh."
           tiba-tiba gin datang dan menarik lengan aiu paksa, hingga ia harus berdiri dari duduknya.
           "ai, ayo ke apartemenmu. lihat aku sudah banyak membeli buah untuk rose. ayo cepatlah."
           "eh..kita ikut..." yuu berteriak lantang, sambil menarik-narik miu. sementara miu hanya meringis, menjadi korban yuu yang agresif.
           "huh~ suram..yasudah.." aiu mengambil tasnya berjalan mendahului yang lain.

           rose sedang berbaring disofa sambil melihat tv untuk menghilangkan bosan. tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka. rose menoleh, yuu yang baru datang langsung memeluk rose, diikuti oleh miu. gin hanya tersenyum, dan rose membalasnya. senyuman rose mampu membuat jantung gin berdetak seribu kali lebih cepat.
           "mereka semua ingin menjengukmu rose." aiu menatap rose, kemudian menata buah pemberian gin di atas piring dan menghidangkannya.
           "aku harus pergi,ada urusan. miu, yuu, nanti gin yang akan mengantar kalian pulang." evil grin dari aiu membuat gin takluk. mau tak mau ia harus mengantar pulang yuu dan miu, semua demi kelancaran rencananya mendekati rose.


di perjalanan pulang mengantar miu dan yuu.
"hei, besok aku mau menjenguk rose lagi. tolong jangan ikut.."
yuu dan miu kaget, bercampur bingung.
"kenapa? dia kan teman kita??" yuu protes keras atas kata-kata gin.
"iya, ka Gin kok jahat sih.." miu menggembungkan pipinya kesal.
"bukan..bukan itu maksudku..bocah, kenapa kalian tak mengerti sih.."

            gin merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur empuk di kamarnya. tak lama kemudian Bell rumah gin terus berbunyi. Gin keluar dengan tampang lusuh dan menengok bego ke arah bell rumahnya yg sudah dimodif menjadi bell yang menjengkelkan.
           "Ck.. Orang pintar" gin membetulkan benda itu.
           Tapi dasar tangan payah, bell itu semakin nyaring.
           "Benda payah"
           Ketika gin berbalik, muka yg selalu senyum licik itu ditimpuk sesuatu. Gin mengusap hidungnya yg sekarang 11:12 dengan hidung badut. Gin mengambil benda itu dan membuka kertas yg membungkusnya.
"Tanganmu kotor. Jauhkan dari juliet"
           Gin mendengus kesal dan masuk rumah diiringi suara bell yg masih berbunyi nyaring


bersambung ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar